Sabtu, 23 Agustus 2014

Setetes madu jatuh di atas tanah

🐜Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut.

🐜Hmmm... manis.
Lalu dia beranjak hendak pergi.

🐜Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi.

🐜Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya.

🐜Dia pikir,
kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya,
lagi dan lagi.

🐜Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu.

🐜Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah.

🐜Dan...
Tentu saja tak bisa bergerak.

🐜Malang nian, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu.

Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab :

ﻣﺎ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﻗﻄﺮﺓ ﻋﺴﻞ ﻛﺒﻴﺮﺓ
ﻓﻤﻦ ﺍﻛﺘﻔﻰ ﺑﺎﺭﺗﺸﺎﻑ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﻣﻦ
ﻋﺴﻠﻬﺎ ﻧﺠﺎ
ﻭﻣﻦ ﻏﺮﻕ ﻓﻲ ﺑﺤﺮ ﻋﺴﻠﻬﺎ

"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu.

Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.

Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."
***
Barakallah
Semoga Bermanfaat...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar