Selasa, 04 November 2014

Makan Sebelum Kondangan


Saya, Agus, Makhsun, dan Soegeng pernah tinggal serumah.

Hidup serumah setahun lamanya, cukup membuat kami tahu kebiasaan masing-masing. Saya tahu kebiasaan kawan saya Makhsun saat panas Bontang mulai menggila, demikian juga Soegeng tahu hal apa yang biasa saya lakukan untuk meredakan serangan rindu bertemu orang tua di Bandung.

Saya, Makhsun, dan Soegeng masih unyuk-unyuk saat itu. Jauh dari kedewasaan. Berbeda dengan Agus. Sebagai seorang santri dan cucu dari seorang kyai besar di Jawa Timur, Agus tampak lebih mandiri dibandingkan tiga penghuni rumah lainnya. Dia bangun sejam lebih pagi dari kami, mandi lebih awal, ke kantor lebih cepat, dan paling rajin menjalin silaturahmi dengan banyak orang di seputaran kompleks perusahaan. Tak heran, Agus yang ganteng adalah primadona kawan-kawan pekerja perempuan saat itu.

Tentang Agus, ada banyak hal baik yang indah untuk dikenang. Satu di antara kenangan indah yang ingin saya bagi, adalah "keanehan" yang dia lakukan sesaat sebelum memenuhi undangan.

Sebelum undangan, alih-alih mengosongkan perut agar bisa makan lahap saat kondangan, Agus selalu makan secukupnya sebelum hendak pergi memenuhi undangan. Tidak siang atau malam, pokoknya sebelum berangkat kondangan, dia pastikan makan dan minum terlebih dahulu.

+ Mas, kenapa sampeyang saat akan pergi kondangan pasti makan dan minum terbih dahulu?

- Oh, ini hasil didikan kakek saya. Sejak kecil, Simbah selalu mengingatkan anggota keluarganya untuk makan dan minum sebelum pergi memenuhi undangan. Mulanya saya tak paham maksud Simbah mengajarkan hal ini. Saat beranjak dewasa, saya tanya Simbah mengapa kita dianjurkan makan dan minum sebelum kondangan?

Jawab Simbahi, memenuhi undangan itu kewajiban, niatmu mesti lurus karena Allah. Jangan sampai niatmu rusak gara-gara kamu berharap jamuan dan hidangan yang mengundang. Ada atau tidak adanya jamuan pengundang tak membuatmu patah semangat memenuhi kewajibanmu. Semua itu mesti ikhlas karena Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar