Kamis, 25 Desember 2014

Manusia itu selalu tdk berterimakasih..

Surah Al-Isra, Verse 67:
وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الْإِنسَانُ كَفُورًا

Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.
(Indonesian)

via iQuran

Minggu, 14 Desember 2014

Masalah dan Solusi

Tanda-tanda matinya hati

"Di antara tanda2 hati yg mati adalah saat kesempatan beribadah hilang dia tak bersedih & ketika melakukan sebuah dosa dia tak menyesal."
(Dari kitab Al Hikam, Ibnu Atha'illah)

Sabtu, 13 Desember 2014

Oh dunia..

Surah Aal-e-Imran, Verse 14:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Minggu, 07 Desember 2014

Maha rahimNya Allah

Surah Az-Zumar, Verse 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Indonesian)

via iQuran

Sabtu, 06 Desember 2014

Maha Rahimnya Allah

Surah Fatir, Verse 45:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِن دَابَّةٍ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِ بَصِيرًا

Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.
(Indonesian)

via iQuran

Penyesalan itu

Surah Fatir, Verse 37:
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
(Indonesian)

via iQuran

Minggu, 23 November 2014

Just another beautiful verses

Surah Aal-e-Imran, Verse 133:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

Surah Aal-e-Imran, Verse 134:
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Surah Aal-e-Imran, Verse 135:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Surah Aal-e-Imran, Verse 136:
أُولَٰئِكَ جَزَاؤُهُم مَّغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

Kamis, 20 November 2014

PENCEGAH BERMAKSIAT

Allah berfirman :

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (٢٣)

Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: (1) "Aku berlindung kepada Allah, (2) sungguh Robku (Tuanku) telah memperlakukan aku dengan baik." (3) Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (QS Yusuf : 23)

Sesungguhnya Nabi Yusuf 'alaihis salam tatkala dirayu untuk berzina dengan istri pembesar Mesir maka beliau telah menghadapi banyak ujian yang sangat berat, diantaranya :

-         Ia seorang pemuda, tentunya gejolak syahwat seorang pemuda lebih bergelora dari pada seseorang yang telah tua
-         Pintu-pintu telah ditutup, sehingga jika terjadi perzinaan tidak ada orang lain yang mengetahuinya

-         Yusuf adalah orang asing, asal beliau adalah dari Palestina (tempat tinggal ayah beliau Nabi Ya'qub dan saudara-saudara beliau). Dan sebagaimana dimaklumi bahwasanya orang yang berada di tempat yang asing lebih berani bermaksiat dari pada jika di kampung sendiri. Betapa banyak pencuri yang hanya berani mencuri di kampung tetangga, adapun untuk mencuri di kampung sendiri maka harus berfikir seribu kali, karena kalau ketahuan maka akan memalukan orang tua dan kerabat. Seandainya Yusuf bermaksiat maka keluarganya tidak ada yang tahu dan tidak ada yang dipermalukan karena ia jauh dari kampung halamannya.
-         Yusuf sudah bertahun-tahun tinggal di rumah wanita tersebut, sehingga keberadaan dia bersama sang wanita adalah perkara yang tidak mencurigakan, karena memang Yusuf seperti anggota keluarga di situ atau sebagai pekerja di rumah tersebut.
-         Sang wanitalah yang merayu Yusuf 'alaihis salam. Dan banyak lelaki yang imannya goyah jika ternyata yang memulai menggoda adalah sang wanita. Karena seharusnya wanitalah yang digoda dan dicari, namun tatkala wanitanyalah yang mulai menggoda maka ini merupakan ujian tersendiri
-         Sang wanita yang menggoda bukanlah seorang wanita biasa, akan tetapi wanita yang cantik. Karena kita tahu bahwa kebiasaan para pembesar adalah mencari istri yang cantik.
-         Wanita tersebut telah memperhias dirinya untuk menggoda Yusuf, maka jadilah kecantikannya bertambah-tambah dengan riasan kecantikan.

Tentu ini adalah kumpulan ujian dan godaan yang sangat berat yang dihadapi oleh Nabi Yusuf 'alaihis salam. Akan tetapi ternyata Nabi Yusuf bisa terhindar dari godaan yang sangat berat tersebut. Ini merupakan kemuliaan Nabi Yusuf yang diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur'an.

Yang menjadi pertanyaan : Langkah-langkah apa yang ditempuh oleh Nabi Yusuf sehingga terhalangi dari bermaksiat tersebut??

Tatkala Nabi Yusuf dirayu untuk berzina maka beliau melakukan beberapa  perkara, (1) Berlindung kepada Allah (2) Mengingat kebaikan dan nikmat Allah kepadanya, (3) Mengingat bahwa pelaku kemaksiatan tidak akan beruntung, dan (4) Segera pergi meninggalkan lokasi maksiat

Pertama : Berlindung kepada Allah.

Ini adalah penghalang yang terkuat, karena jika Allah tidak melindungi kita maka tidak seorangpun yang bisa terhindar dari kemaksiatan. Janganlah kita pernah PeDe dengan keimanan yang kita miliki, sesungguhnya betapa banyak orang yang kuat imannya dalam menghadapi banyak kemaksiatan akan tetapi ia luluh dan bertekuk lutut dalam beberapa hal. Ada orang yang tidak mungkin untuk disogok dengan uang sebesar apapun, akan tetapi jika disodori seorang wanita cantik maka iapun bertekuk lutut di bawah kerling mata wanita tersebut.

Sebaliknya ada orang yang disodorkan wanita cantik ia bisa menghindar, akan tetapi bertekuk lutut di bawah uang, karena ternyata kondisinya yang penuh kebutuhan dan terlilit hutang. Ada juga orang yang tidak tergoda dengan wanita atau uang akan tetapi ia bertekuk lutut dengan jabatan dan kekuasaan karena ia memiliki ambisi untuk dihormati. Dan demikianlah kondisi manusia, ada perkara-perkara yang ia lemah dihadapannya. Karenanya janganlah pernah PeDe dengan iman yang kita miliki, hendaknya kita meminta perlindungan kepada Allah. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٢١)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya bukan karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS An-Nuur : 21)

 
Kedua : Mengingat kebaikan Allah kepada kita

Perkataan Yusuf "Sesungguhnya Robku/Tuanku", ada dua penafsiran dikalangan para ulama, jumhur ulama menyatakan yang dimaksud dengan "Tuanku" adalah suami sang wanita –seorang petinggi kerajaan Mesir (sebagian mufassir menyebutnya adalah seoang bendaharawan Mesir)- yang telah memelihara Yusuf di rumahnya dengan baik. Maka tidak layak bagi Yusuf untuk mengkhianatinya dengan menzinai istrinya.

Pendapat kedua –yang dipilih oleh Abu Hayyan (lihat Tafsir Al-Bahr Al-Muhiith 6/257)- bahwa yang dimaksud dengan Robku/Tuanku adalah Allah, sehingga Yusuf tidak mau bermaksiat mengingat Allah telah memberikan kepadanya berbagai macam kenikmatan dan telah berbuat baik kepadanya, diantaranya Allah telah menyelamatkannya dari sumur, dan telah menempatkan ia tinggal di Mesir di rumah seorang majikan yang baik, telah diajari ilmu menafsirkan mimpi, dll.

          Mengingat kebaikan-kebaikan Allah kepada kita merupakan salah satu hal yang bisa menghalangi kita dari bermaksiat. Betapa baiknya Rob kita kepada kita, kita telah diberi harta, kesehatan, dll, lantas kita gunakan nikmat-nikmat tersebut untuk bermaksiat kepadaNya?

Apakah kenikmatan mata kita gunakan untuk melihat hal yang haram, berlezat-lezat memandang aurot wanita yang setiap kelezatan yang kita rasakan semakin mendatangkan kemurkaan Allah !!!

Apakah kenikmatan pendengaran yang Allah berikan, kita gunakan untuk mendengarkan hal yang haram?, musik, ghibah, dll?. Semakin kita berlezat-lezat mendengarkan musik atau berlezat mendengarkan ghibah/ngerumpi maka semakin memperdekat kemurkaan Allah kepada kita !!

Bukankah jika kita bersyukur maka Allah akan menambah kenikmatan kita??. Jika kenikmatan yang kita peroleh ternyata tidak bertambah-tambah maka sebabnya sangatlah mungkin adalah karena kita tidak pandai bersyukur.

 
Ketiga : Mengingat bahwa pelaku dosa yang telah menzolimi dirinya sendiri tidak akan pernah beruntung

          Sungguh pelaku dosa hanya mendatangkan kesulitan bagi dirinya sendiri. Tidak ada kesulitan dan musibah apapun kecuali disebabkan oleh dosa-dosa kita.

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (٣٠)

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS Asy-Syuroo : 30)

Dosa, bagaimanapun juga pasti dan pasti dan pasti akan ada dampak buruknya, cepat atau lambat, baik di dunia, terlebih di akhirat. Maka sungguh pelaku maksiat telah menzolimi dirinya sendiri. Bahkan terkadang ia menzolimi istri dan anak-anaknya, karena akibat maksiat yang ia lakukan terkadang merembet pada keluarganya !! Maka janganlah ia egois hanya ingin memuaskan syahwat dan hawa nafsunya dengan mengorbankan istri dan anak-anaknya !!

Terlalu beranikah kita bermaksiat kepada Allah. Tidak takutkah kita sewaktu-waktu tatkala kita terus bermaksiat maka Allah akan mencabut anugerahNya dari kita, mencabut hartaNya dari kita, mencabut ilmu kita atau menguranginya, atau menjadikannya tidak berkah?, dipersulit urusan kita??

Seorang penyair berkata :

إِذا كُنتَ في نِعمَةٍ فَاِرعَها...فَإِنَّ المَعاصي تُزيلُ النِعَم

Jika engkau berada dalam kenikmatan maka jagalah kenikmatan tersebut…
Sesungguhnya kemaksiatan akan menghilangkan kenikmatan…

وَحافِظ عَلَيها بِتَقوى الإِلَهِ....فَإِنَّ الإِلَهَ سَريعُ النِّقَم

Jagalah kenikmatan tersebut dengan bertakwa kepada Allah…
Sesungguhnya Allah sangat cepat balasanNya (kepada pelaku maksiat)…

فَإِن تَعطِ نَفسَكَ آمالَها...فَعِندَ مُناها يَحِلُّ النَدَم

Jika engkau menuruti angan-angan hawa nafsu jiwamu….
Maka (ingatlah) tatkala tiba kematian maka disitulah datang penyesalan…

فَأَينَ القُرونَ وَمَن حَولَهُم...تَفانوا جَميعاً وَرَبّي الحَكَم

Dimanakah generasi-generasi lampau dan sekitar mereka…
Mereka semua telah fana dan Robku yang akan Mengadili mereka…

 
Keempat : Menjauh dari lokasi maksiat

Nabi Yusuf 'alaihi salam selalu berusaha menjauhkan dirinya dari lokasi dan sumber kemaksiatan. Karena beliau tidak pernah PeDe dengan imannya, karena bagaimanapun seseorang kuat imannya akan tetapi jika ia terus berada di lokasi dan sumber-sumber maksiat maka ada saatnya  suatu waktu ia terjatuh dan tersungkur dalam kemaksiatan tersebut. Nabi Yusuf menghindar dari maksiat dua kali :

(1) Tatkala ia dirayu oleh sang wanita tersebut maka beliaupun lari menuju pintu dan membuka pintu untuk kabur. Allah telah berfirman dalam ayatnya

وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak (QS Yusuf : 25)

Nabi Yusuf terus berlari menjauh meskipun sang wanita menarik bajunya…ia menjauh dari lokasi kemaksiatan.

(2) Nabi Yusuf berdoa kepada Allah agar dipenjara sehingga terhindar dari wanita yang terus tidak pernah lelah untuk merayunya. Allah berfirman :

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh." (QS Yusus : 33)

Lihatlah ketidak-PeDe-an Nabi Yusuf di hadapan maksiat. Beliau berkata, "Jika Engkau wahai Robku tidak menghindarkan aku dari tipu daya mereka, maka tentu aku akan condong untuk memenuhi keinginan mereka"…

Nabi Yusuf mengakui di hadapan Robnya akan ketidakmampuan dirinya jika terus digoda dengan rayuan para wanita cantik tersebut. Nabi Yusuf lebih suka dipenjara dari pada bermaksiat. Ternyata kelezatan beribadah di penjara lebih ia sukai daripada kelezatan bermaksiat yaitu berzina dengan wanita cantik.

          Maka janganlah seseorang mendekatkan dirinya kepada sebab-sebab dan lokasi-lokasi kemaksiatan. Bagaimana seseorang hendak tidak bermaksiat sementara kakinya ia langkahkan ke lokasi dan sarana maksiat?!. Bagaimana seorang hendak menahan pandangannya, sementara jarinya ia arahkan untuk meng"klik" foto-foto dan video-video yang mengumbar kemaksiatan??, apalagi syaitan datang berbisik kepadanya, "Tidak mengapa, hanya sekedar untuk cari tahu…" !!!

Ya Allah ampuni dosa-dosa kami, lindungilah kami dari dampak-dampak buruk kemaksiatan kami…jangan Engkau berikan dampak maksiat kami kepada anak-anak kami yang tidak berdosa dan tidak tahu menahu…

Ya Allah tutuplah aib-aib dan dosa-dosa kami di dunia terlebih lagi di akhirat. Janganlah Engkau hinakan kami di hari kebangkitan, hari yang tidak bermanfaat harta benda…

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 26-01-1436 H / 19 November 2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com

Rabu, 12 November 2014

Waspadai... jebakan: "Hedonic Treadmill "

Pertanyaannya : kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan?

Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama "hedonic treadmill".

Gampangnya hedonic treadmill ini adalah seperti ini : saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh semua habis juga.

Kenapa begitu? Karena ekspektasi dan gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dengan kenaikan penghasilanmu.

Dengan kata lain, nafsumu untuk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan income. Itulah kenapa disebut hedonic treadmill : seperti berjalan diatas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju. Sebab nafsu-mu akan materi tidak akan pernah terpuaskan.

Saat income 10 juta/bulan, naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan naik Alphard. Ini mungkin salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill.

Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi. Sebab harapanmu akan penguasaan materi juga terus meningkat sejalan kenaikan income-mu.

Ada eksperimen menarik : seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah.

Apa yang terjadi ? Enam bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah.

Itulah efek hedonic treadmill : karena nafsumu terus meningkat, kebahagiaanmu seolah berjalan di tempat, meski income melompat 10 kali lipat. Atau bahkan dapat hadiah 5 milyar.

Jadi apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill? Lolos dari jebakan nafsu materi yang tidak pernah berhenti?

Disinilah relevan untuk terus mempraktekan gaya hidup yang minimalis yang bersahaja ( qona'ah ) : sekeping gaya hidup yang tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.

Prinsip hedonic treadmill adalah : more is better. Makin banyak materi yan g kamu miliki makin bagus. Jebakan nafsu yang terus membuai. Makin banyak mobil yang kamu miliki, makin bagus. Makin banyak properti yang kamu beli makin tajir. Godaan nafsu kemewahan yang terus berkibar-kibar.

Gaya hidup minimalis punya prinsip yang berkebalikan : less is more. Makin sedikit kemewahan materi yang kamu miliki, makin indah dunia ini. Gaya hidup minimalis yang bersahaja punya prinsip : hidup akan lebih bermakna jika kita hidup secukupnya. When enough is enough.

Prinsip hidup bersahaja, yang tidak silau dengan kemewahan materi, mungkin justru akan membawa kita pada kebahagiaan hakiki.

Dalam istilah islam kita kenal dengan " zuhud " letakan materi duniawi pada tempatnya, sedikit atau banyaknya materi yg dimiliki tidak mengganggu ketaatan kepada Allah dan tidak merubah sikap sederhana dlm prinsip hidup bersahaja (harusnya boleh saja income dan materi terus bertambah, tp sikap dan gaya hidup tdk berubah)

Sebab pada akhirnya, bahagia itu sederhana : misal masih bisa menikmati secangkir Kopi atau teh di pagi hari dgn goreng pisang atau nasi uduk... setelah sebelumnya menyelesaikan sholat subuh berjamaah, tilawah dan sedekah... adalah kebahagiaan yg memuaskan dahaga jiwa.

Selamat menemukan kebahagiaan yang bersahaja.

Jumat, 07 November 2014

Ketika

Ketika aku ingin KAYA.
Aku lupa bahwa hidup adalah KEKAYAAN.

Ketika aku takut MEMBERI.
Aku lupa bahwa semua apa yang aku miliki adalah
PEMBERIAN.

Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT.
Aku lupa bahwa dalam KELEMAHAN
Tuhan memberi aku KEKUATAN.

Ketika aku takut RUGI.
Aku lupa bahwa hidupku sebuah
KEBERUNTUNGAN.

Hidup ini indah kawan jika kita MENSYUKURI apa yang sudah ada.
Adakala ya yang TERINDAH bukanlah yang TERBAIK.

Yang SEMPURNA tak menjanjikan KEBAHAGIAAN.
Tetapi ketika kita mampu dan mau menerima
semua kekurangan dan kelebihan itulah KEBAHAGIAAN. #jumatmubarok

Kamis, 06 November 2014

kalau tdk sekarang kapan lagi?

Ketika aku membuka lembaran-lembaran file pegawai yang telah pensiun, kutemukan catatan berikut ini:

Dahulu aku berangan-angan….
Andai aku menjadi seorang pegawai kantoran…
Dan benar saja, akhirnya akupun bekerja sebagai pegawai
Sehingga akupun terobsesi untuk segera menikah.

Dahulu aku berangan-angan …
Kiranya aku dapat menikah..
Dan benar saja, akupun menikah.
akan tetapi hidup ini demikian sepi tanpa kehadiran anak.

Akupun berangan-angan…
kiranya aku dikaruniakan anak
dan benar saja, akupun diberikan karunia anak -anak.
Akan tetapi ,tidak berselang beberapa lama akhirnya aku jenuh dengan dinding2 apartemenku sendiri.

Akupun kembali berangan-angan.
Andai aku memiliki rumah pribadi
Terdapat halaman dan tamannya…
Dan benar saja, setelah berusaha keras akupun memiliki rumah itu, akan tetapi… anak anak ku sudah pada dewasa..

Akupun kembali berangan-angan
Duhai kiranya aku dapat menikahkan mereka…
Dan benar saja, akhirnya merekapun telah menikah.
Tapi aku jenuh dengan pekerjaanku dengan segala kesulitannya, semuanya terasa sangat melelahkanku.
Akupun kembali berangan-angan
Andai aku segera pensiun agar aku dapat beristirahat.
Benar saja, akupun akhirnya pensiun
Akan tetapi akupun tinggal seorang diri persis seperti kala aku baru lulus kuliah dahulu.

Akan tetapi ketika baru lulus kuliah dahulu
Saat itu aku tengah menyongsong kehidupan
sementara saat ini aku sedang menyongsong akhir kehidupan
Namun meskipun demikian, aku masih saja memiliki setumpuk angan -angan…

Kini aku berangan-angan
Untuk menghafalkan Al Qur'an
Tapi… ingatanku telah mengkhinatiku (cepat lupa)

Aku juga berangan-angan
Untuk berpuasa mendekatkan diri kepada Allah
Tapi kesehatanku tidak lagi mendukungku.

Aku juga berangan-angan
Untuk bangun shalat malam
Tapi kakiku tak mampu lagi menahan beban tubuhku

Sunggu benarlah Sabda Rasulullah al-Musthafa,
"Pergunakanlah sebaik-baiknya 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara:
1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
2. Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu
3. Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu
4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
5. Masa hidupmu sebelum datang kematianmu

Ya Allah! Bantulah kami untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan melakukan ibadah sebaik-baiknya kepada-Mu.

Saudaraku…
Jika dalam aktivitas harianmu tidak terdapat
Dua rakaat Shalat Duha,

Atau 1 hizb bacaan Qur'an

Atau shalat Witir di malam hari,

Atau ungkapan kalimat baik yang kau ucapkan,

Atau sedekah yang dapat memadamkan kemurkaan Allah,

Atau amalan rahasia yang tak diketahui melainkan Allah.

Maka masih adakah nikmat hidup tersisa untukmu?

4 tipe Manusia

Apabila kita perhatikan manusia, kita akan menemukan 4 model ini:

1. Orang yang taat dan hidupnya bahagia.
2. Orang yang taat tapi hidupnya susah.
3. Orang yang ahli maksiat tapi hidupnya bahagia.
4. Orang yang ahli maksiat dan hidupnya sengsara.

Bila anda berada pada nomor satu, itu hal biasa, karena Allah berfirman:

«مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ»

"Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, kmaka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (An Nahl: 97)

Bila anda berada pada nomor 4, ini juga hal biasa. Karena Allah mengatakan:

«وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى»

"Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thaha: 124)

Adapun bila anda berada pada nomor 2, ini barangkali ada dua kemungkinan:

- Boleh jadi Allah mencintaimu dan Dia ingin menguji kesabaranmu, kemudian mengangkat derajatmu. Seperti firman Allah:

«وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَ بَشِّرِ الصَّابِرِينَ »

"Dan sunnguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (Al Baqarah: 155)

- Boleh jadi juga di dalam ketaatan anda ada celah dan dosa yang tidak anda sadari hingga anda terus menunda-nunda untuk bertaubat. Untuk itu Allah menguji anda supaya anda kembali kepada-Nya. Allah berfirman:

«وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ»

"Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)". (As Sajdah: 21)

Namun bila anda berada pada posisi ke tiga, berhati-hatilah! Karena barangkali itu adalah istidraj.

Ini adalah posisi terjelek yang dihadapi oleh seorang manusia dan akibatnya sangat mengerikan. Azab dari Allah pasti datang jika anda tidak mengambil pelajaran dan taubat sebelum nasi berubah menjadi kerak.

Allah berfirman:

«فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ»

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa". (Al An'am: 44)

Allah berfirman:

(وذكر فإن الذكرى تنفع المؤمنين)

"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman". (Adz Dzariyat: 55)

Waspadai Bencana Facebook dan WhatsApp (Hamba Allah)

Seorang Hamba Allah menulis :

من منّا لم يلاحظ التغيّر في حياته بعد دخول الواتس آب والتويتر عليها ..؟
إنه الغزو الفكري للعقول، وللأسف انقدنا إليه، وبعدنا عن ديننا الإسلامي القويم، وعن ذكر الله..
اصبحنا عُبّاداً للواتس آب والتويتر والفيس

Adakah dari kita yang tidak melihat perubahan dalam kehidupannya setelah masuknya Whatsapp, Facebook, dan twitter dalam kehidupannya ...?
Hal Ini merupakan Ghazwul fikri yang menyerang akal, namun sangat disayangkan, kita telah tunduk padanya dan kita telah jauh dari agama Islam yang lurus dan jauh dari dzikir kepada Allah....
Kita telah menjadi penyembah-penyembah Whatsapp, Twitter, Facebook...
 
لماذا تحجرت قلوبنا؟
لكثرة ما نشاهد من مشاهد مخيفة وحوادث مما ينشر في الواتس آب، فأصبح لقلوبنا عادة، فما باتت تخشى من شيء، لذلك تحجرت.

Kenapa hati kita mengeras membatu !?

Karena seringnya kita melihat cuplikan video yang menakutkan dan juga peristiwa-peristiwa yang di share di facebook atau Whatshapp, maka jadilah hal itu terbiasa di hati kita .....jadilah hati kita tidak lagi takut karena apapun, berubahlah hati mengeras bagai batu.

لماذا تفرقنا وقطعنا الأرحام؟
لان تواصلنا أصبح بالواتس آب، فيوهمنا وكأن الشخص كل يوم نراه، ولكن للاسف ليس بهذه الطريقة تكون صلة الرحم كما في ديننا الإسلامي.

Kenapa kita terpecah belah dan kita putus tali kekerabatan !?

Karena kini silaturrahmi kita hanya via Whatsapp saja, menjadikan kita terbayang seakan kita bertemu mereka setiap hari...

Namun yang disayangkan bukanlah begini tata cara bersilaturrahim dalam agama Islam kita

لماذا أصبحنا نغتاب الناس بكثرة ونحن لا نجالس أحدا؟
لاننا كلما وصلتنا رسالة تعيب شخصا أو جماعة سارعنا في إرسالها للمجموعة، فبتنا نغتاب وبسرعة كبيرة ونحن غير مدركين لما كسبنا من آثام..

Kenapa kita sangat sering mengghibah manusia, padahal kita tidak sedang duduk dengan seorangpun!?

Itu karena saat kita mendapatkan satu message yang berisi pencelaan terhadap seseorang atau suatu kelompok, dengan cepat kita sebar ke grup-grup yang kita punya, dengan begitu sangat cepatnya kita berghibah ria, sedang kita tidak sadar berapa banyak dosa yang kita dapatkan dari hal itu...

لماذا ضيعنا صلاة الصبح في جماعة؟!
لاننا مشغولون طوال الليل فما بتنا نقوى على النهوض لصلاة الصبح في جماعة فمنا من يصليها متأخرا ومنا من يصليها بعد الشروق ويكاد منا لا يصليها.
حتى احب الأوقات لله تعالى مثل القيام وقبل الشروق نحن مشغولون بالواتس اب والتويتر بالرسائل الصباحيه وغيرها!!

Mengapa kita tidak sholat subuh berjama'ah??

Karena kita sibuk begadang sepanjang malam.... kita tidak istirahat tidur agar bisa sholat subuh berjama'ah...

Diantara kita ada yang sholat subuhnya terlambat, ada yang sholatnya setelah terbit matahari, dan ada yang hampir-hampir tidak sholat...

Bahkan sampai-sampai waktu-waktu yang paling dicintai oleh Allah -seperti waktu sholat malam dan sebelum terbit matahari- kita sibuk ber WhatssApp dan twitter  untuk mengshare forward-an atau broadcasting-an  pagi dan yang lainnya..?! 

لماذا لم يكن التوفيق في حياتنا؟!
لأننا هجرنا القرآن فنحن مشغولون اربعة وعشرون ساعه بهذه التقنيه وغيرها من امور الدنيا فلم نوفق لاعراضنا عن الذكر فلنا معيشة ضنكا.

Kenapa kita tidak dimudahkan (kepada kebaikan) dalam kehidupan kita..?!

Karena kita telah meninggalkan al-Qur'an, sementara kita sibuk dua puluh empat jam dengan tekhnologi ini dan perkara dunia lainnya, maka kitapun tidak diberi taufik karena kita berpaling meninggalkan dzikir, jadilah bagi kita kehidupan yang sempit...

للأسف أصبحنا كالمدمنين..!
(نأكل والهاتف باليد اليسرى.. نجلس مع الأصحاب والهاتف بيدنا.. نتحدث مع الأم والأب، والواجب احترامهما، ولكن الهاتف باليد، نقود والهاتف باليد، حتى أطفالنا فقدوا الحنان لأننا أعرضنا عنهم لأجل الهاتف).
كل هذا وأكثر

Sangat disayangkan, kita telah menjadi para pecandu...

Kita sedang makan sementara handpone ada ditangan kiri kita...

Kita duduk-duduk bersama teman-teman, sementara handphone ada di genggaman...

Kita berbicara dengan ayah dan ibu yang wajib kita hormati, akan tetapi handphone masih terus di tangan...

Kita sedang menyetir, HP tetap juga ada di tangan...

Sampai anak-anak kita pun telah kehilangan kasih sayang dari kita, karena kita telah berpaling dari mereka dan lebih mementingkan handphone...

Dan masih banyak lagi ....

لا أرغب بسماع من يدافع عنه، فقبل دخول تلك التقنية لم يكن يحظى الهاتف باهتمامنا، أما الآن فإذا غفلنا عنه لساعة فترانا بلهفة له، وياليتها كانت للصلاة والقرآن.
فمن منا ينكر ذلك؟ ومن منا لم يلاحظ الانقلاب في حياته بعدما دخلت إليه هذه التقنية وأدمن عليها؟

Aku tidak ingin mendengar seseorang yang memberi pembelaan terhadap hal ini (whatssApp, Facebook, dan Twitter), karena dahulu sebelum masuknya teknologi ini, handphone tidaklah menjadi pusat perhatian kita...

Adapun sekarang, jika sesaat saja HP kita tertinggal, betapa kita merasa sangat kehilangan. Andai perasaan seperti itu ada juga pada shalat dan tilawatul Qur'an kita....

Adakah dari kita yang mengingkari hal ini?

Dan siapa juga yang tidak mendapatkan perubahan negatif di kehidupannya setelah masuknya teknologi ini pada kehidupannya dan setelah ia menjadi pecandu.

بالله علينا من سيكون أنيسنا في القبر
هل الواتس آب؟
أم التويتر ؟
أم القرآن؟!
إنه القرآن الذي ما باتت تتلى آياته وبات مهجورا.

Demi Allah, siapakah yang akan menjadi teman kita nanti di kubur?

Apakah Whatsapp...?!!

Atau Twitter...?!!

Ataukah Al-Qur'an...?!

Al-Qur'anlah yang akan menemani kita, padahal semalaman kita meninggalkannya, tidak kita baca ayat-ayatnya....

فلا ينفع الندم يوم لا ينفع الواتس اب والتويتر في موقف عظيم شديد الأهوال
لنعد إلى الله، ولا يشغلنا شي عن ديننا، فما ندري كم لنا من العمر بقية..!
( وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا )

Tidak bermanfaat penyesalan di hari tidak berguna WhatssApp dan Twitter, di kondisi yang dahsyat (pada hari akhirat), yang sangat mengerikan...

Mari kita bersama kembali pada Allah, jangan sampai ada hal yang menyibukkan kita dari dien kita...

Sungguh kita tak tahu berapakah sisa umur kita...

Allah berfirman:

(وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا)

"Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit." (QS Thoha : 124)

 
(Diterjemahkan oleh seorang hamba Allah semoga Allah membalas kebaikannya di dunia dan di akhirat)

Semoga HP menjadi wasilah untuk mengingat Allah bukan sebaliknya kesenangan yang melalaikan dan menjauhkan dari mengingat Allah.
Peringatan : Telah dinisbahkan nasehat diatas kepada Syaikh Su'ud As-Syuraim hafizohulloh ta'ala, hanya saja ada sebagian yang mengingkari karena tidak didapatkan di kumpulan khutbah Syaikh As-Syuraim. Karenanya tidak boleh kita menyandarkan nasehat di atas kepada beliau -sebagaimana yang terlanjur beredar di internet-,  wallahu A'lam siapa penulisnya, akan tetapi kita jadikan sebagai teguran dan nasehat bagi kita.

www.firanda.com

Selasa, 04 November 2014

Makan Sebelum Kondangan


Saya, Agus, Makhsun, dan Soegeng pernah tinggal serumah.

Hidup serumah setahun lamanya, cukup membuat kami tahu kebiasaan masing-masing. Saya tahu kebiasaan kawan saya Makhsun saat panas Bontang mulai menggila, demikian juga Soegeng tahu hal apa yang biasa saya lakukan untuk meredakan serangan rindu bertemu orang tua di Bandung.

Saya, Makhsun, dan Soegeng masih unyuk-unyuk saat itu. Jauh dari kedewasaan. Berbeda dengan Agus. Sebagai seorang santri dan cucu dari seorang kyai besar di Jawa Timur, Agus tampak lebih mandiri dibandingkan tiga penghuni rumah lainnya. Dia bangun sejam lebih pagi dari kami, mandi lebih awal, ke kantor lebih cepat, dan paling rajin menjalin silaturahmi dengan banyak orang di seputaran kompleks perusahaan. Tak heran, Agus yang ganteng adalah primadona kawan-kawan pekerja perempuan saat itu.

Tentang Agus, ada banyak hal baik yang indah untuk dikenang. Satu di antara kenangan indah yang ingin saya bagi, adalah "keanehan" yang dia lakukan sesaat sebelum memenuhi undangan.

Sebelum undangan, alih-alih mengosongkan perut agar bisa makan lahap saat kondangan, Agus selalu makan secukupnya sebelum hendak pergi memenuhi undangan. Tidak siang atau malam, pokoknya sebelum berangkat kondangan, dia pastikan makan dan minum terlebih dahulu.

+ Mas, kenapa sampeyang saat akan pergi kondangan pasti makan dan minum terbih dahulu?

- Oh, ini hasil didikan kakek saya. Sejak kecil, Simbah selalu mengingatkan anggota keluarganya untuk makan dan minum sebelum pergi memenuhi undangan. Mulanya saya tak paham maksud Simbah mengajarkan hal ini. Saat beranjak dewasa, saya tanya Simbah mengapa kita dianjurkan makan dan minum sebelum kondangan?

Jawab Simbahi, memenuhi undangan itu kewajiban, niatmu mesti lurus karena Allah. Jangan sampai niatmu rusak gara-gara kamu berharap jamuan dan hidangan yang mengundang. Ada atau tidak adanya jamuan pengundang tak membuatmu patah semangat memenuhi kewajibanmu. Semua itu mesti ikhlas karena Allah.

Jangan Jadi Ayah Gagal

dakwatuna.com – Pernikahan itu tidak cukup dengan cinta dan kerja, namun ada hal lain yang kadang orang lupa untuk mempersiapkannya. Yaitu persiapan ilmu menuju gerbang pernikahan. ilmu tentang parenting dan psikologi pernikahan. Karena menjadi seorang kepala rumah tangga berarti siap untuk mengemban amanah untuk menjadi pelindung seluruh anggotanya. "Qu Anfusakum wa ahlikum naaro" (QS. At-Tahrim : 6 ).

Jangan sampai terlanjur menjadi ayah tapi tidak tahu bagaimana mendidik anak. Jangan sampai terlanjur berkeluarga, tapi tidak tahu bagaimana menjadi pemimpin keluarga yang baik. Sebab, suami yang memperlakukan istrinya dengan buruk akan menjadi contoh buruk bagi anak laki-laki dalam memperlakukan teman-temannya dan istrinya kelak.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 133, Allah memberikan gambaran bagaimana kesuksesan Nabi Ya'qub 'alaihissalam dalam mendidik anak-anaknya.

Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al-Baqarah: 133)

Nabi Ya'qub ingin mengkroscek ke-tauhid-an anak-anaknya menjelang ia wafat. Ia ingin mengetahui apakah sepeninggalnya nanti anak-anaknya tersebut masih menyembah Allah atau tidak. Ini merupakan suatu klarifikasi yang penting bagi Nabi Yaqub apakah pasca kematiannya anak-anaknya dalam kehinaan atau kemuliaan.

Na'budu ilahaka wa ilaaha aabaa-ika. Nabi Ya'qub suskes mengajarkan pendidikan tauhid kepada anak-anaknya, dan ini mementahkan anggapan bahwa Nabu Ya'qub memeluk agama Yahudi. Terlihat bahwa jawaban mereka amat gamblang. Di sini ada rasa kebanggaan seorang anak terhadap Ayahnya. Ada unsur kekaguman, kedekatan seorang anak kepada Ayah dan kakek-kakenya karena mereka telah menjadi agen pembentuk Tauhidullah pada anak keturunannya.

Ilaahan waahidan. untuk menghilangkan kesan bahwa Tuhan yang mereka sembah itu dua atau banyak tuhan-karena sebelumnya mereka berkata Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu–maka ucapan mereka dilanjutkan dengan penjelasan bahwa Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh pada-Nya, bukan kepada selain-Nya siapa pun dia. Kemusyrikan remaja sekarang memang tidak lagi menyembah batu dan pohon. Tapi kemusyrikan anak zaman sekarang lebih berbahaya dari zaman dahulu. Horoskop, ramalan dan kemusyrikan akibat mengidolakan terlalu berlebihan pada publik figur. Sehingga mereka lebih mengidolakan artis dari pada Allah dan Rasul-Nya yang seharusnya lebih mereka cintai.

Wa Nahnu lahu muslimun. Tugas ayah salah satunya adalah memastikan bahwa anak-anak sudah mendapat asupan ilmu menjadi seorang muslim yang kaffah. Ayah bukanlah mesin ATM yang kehadirannya dibutuhkan anak-anak hanya ketika mereka butuh uang. Ayah sekarang sibuk bekerja. Sibuk berkarir. Berkomunikasi dengan anak-anak hanya soal materi.

Fenomena Lapar Ayah (Father Hunger)

Fenomena lapar ayah terjadi dalam dua kondisi:

Tidak adanya kehadiran fisik seorang ayah. Sebagian besar disebabkan karena faktor perceraian.

Ada kehadiran fisik. Namun ayah sibuk sendiri dengan aktivitasnya.Anak-anak seolah sudah hafal apa yang biasa ayah perintahkan. "ayo bangun, makan, tidur, belajar, dll…." Dan anak sudah hafal kata-kata ayah yang tidak kreatif itu.

Akar persoalan kerusakan generasi muda bermula dari ayah yang tidak menjalankkan peran dan fungsinya kepada anak-anaknya. Ayah terlalu sibuk menacri nafkah dan mengejar karir namun tidak memahamai apa sebetulnya kebutuhan anak-anaknya. Keberadaan geng motor, fenomena cabe-cabean, narkoba dan tawuran misalnya, adalah bentuk ketiadaan peran ayah dalam mentransformasikan nilai-nilai keberanian, kejujuran pada anak-anaknya. Yang ayah tahu hanya kerja…kerja…dan kerja. Dia merasa telah menjadi ayah yang baik dengan memenuhi kebutuhan materi anaknya, namun ia menjadi ayah yang bisu, tidak pernah berdialog dengan anak-anaknya. Sehingga banyak anak-anak yang lapar belaian ayah, lapar kasih sayang ayah, lapar komunikasi dengan ayah.

Selain itu, sifat kebanci-bancian pada anak laki-laki yang saat ini mulai memenuhi ruang-ruang hiburan di televisi menjadi fenomena yang tak lepas dari ketiadaan peran seorang ayah dalam mencontohkan kemaskulinan seorang  laki-laki . Anak tidak mendapat sifat kelaki-lakian karena ketiadaan didikan seorang ayah, karena anak itu kecewa pada ayahnya, karena anak itu benci pada ayahnya, karena anak itu jauh dari anaknya.

Fenomena lain akibat tak dipahaminya peran ayah dalam mengelola keluarga adalah broken home. Ini terjadi bukan karena tersebab perceraian. Namun ketika ayah tidak hadir di rumah, dan rumah tangga yang dibangun tidak bisa dijadikan sebagai sarana menanamkan nilai-nilai kebaikan antar anggotanya itulah yang sebetulnya disebut broken home.

Anak-anak adalah titipan Allah, jangan dititipkan lagi pada orang lain. Jangan sampai menjadi Ayah gagal yang kerja keras mencari nafkah, memperbesar fisiknya, namun jiwa dan raga anaknya dirampok pergaulan bebas yang menjerumuskan. Semoga kita semua bisa belajar untuk menjadi ayah yang baik, yang mampu menanamkan nilai tauhid kepada mereka. Menanamkan nilai tahuid membutuh waktu yang lama, doa yang panjang, kerja keras tak kenal lelah, dan kesabaran yang tak pernah luruh.

Disarikan dari berbagai kajian Ustadz Bahtiar Natsir

Di share dari dakwaktuna.com

Sabtu, 01 November 2014

TAWANAN SYAHWAT...


(Agar segera menikah....)
Sungguh Malang...
Pemuda yang tertawan oleh syahwatnya...
Tak berdaya menyandang pedang apalagi mengunuskannya untuk melawan syahwatnya...
Syahwatnya lebih ia dahulukan dari Robnya....
Berulang ulang ia terjatuh tersimpuh tak berdaya...
Dihadapan syahwatnya yang menawarkan kenikmatan sesaat...
Ia tahu bahwa kenikmatan sesaat itu akan berakhir dgn kegelisahan dan penyesalan...
Akan tetapi ia tetap tekuk lutut tak berdaya...
Ia tahu kemurkaan Allah dekat dengannya...
Akan tetapi belas dan kasih sayang Allah lebih ia yakini...
Ia tak tahu ini tipuan syaitan ataukah memang rahmat Allah yg selalu membuka harapan...
Iya yakin kematian selalu mengintainya..,,
Iapun tahu bahwa jika maut menjemputnya sementara ia sedang bermaksiat maka itu isyarat akan neraka...
Akan tetapi ia tetap tak kuasa...
Tetap bertekuk lutut di bawah syahwatnya....
Tiadakah seseorang wanita yang mengasihini-nya...?
Mau menikah dengannya -dengan kondisinya yang serba seadanya- menemaninya melabuhkan bahtera cinta...
Menerjang dan memecahkan lautan syahwat yang telah mengombang-ambingkan dan menenggelamkannya...
Gadis yang membebaskannya dari tawanan syahwatnya...
Menundukan pandangannya dari yang haram sehingga membuka harapan untuk bisa memandang wajah Allah di surga kelak...
Ya Allah...banyakkah pemuda dan pemudi yang senasib dengannya....?
Takut dengan adzab Robnya namun tak kuasa berlari dari pelukan syahwatnya...
Ya Rob...ampunilah dia..., berilah udzur kepadanya..., mudahkanlah ia untuk menikah...datangkanlah gadis sholehah yang akan menyambut belaian tangannya...
اللهم اكفني بحلالك عن حرامك
Ya Allah cukupkanlah diriku dengan perkara yang halal Mu sehingga aku tidak butuh dengan perkara yang Engkau haramkan..

Note from: Ust Firanda Andirja, MA

Kamis, 30 Oktober 2014

SAJAK UN karya Tere Liye

Jika cinta adalah pilihan, maka dia persis soal pilihan ganda.
Jika cinta adalah alasan, maka dia persis soal esai.
Jika cinta adalah kesempatan, maka dia persis soal 'benar' atau 'salah'.
Jika cinta adalah kecocokan, maka dia persis soal mencocokkan daftar A dgn daftar B

Entahlah, jenis soal apa cinta ini.
Yang pasti, tdk ada cinta yg tdk pernah diuji.
Dan ketahuilah, semakin tinggi cinta itu, maka akan semakin dahsyat ujiannya.

Jangan mengeluh.
Jangan risau.
Hanya org2 terbaik yg akan lulus.
Lantas melihat kristal cintanya begitu indah.

Rabu, 29 Oktober 2014

'Tak Bolehkah Kita Semulia Aisyah...?'

Padang pasir itu begitu panas. Membuat Al A'masyi yang menemani Harun Ar Rasyid pergi berburu menjadi sangat kehausan. Menteri itu pun menoleh ke kanan dan ke kiri, barangkali ada orang yang bisa memberinya air.

Pandangan Al Ma'masyi berhenti pada sebuah kemah. Ya, ada kemah di padang pasir ini. Ia pun bergegas ke sana. Ternyata kemah itu dihuni oleh seorang wanita cantik yang mempesona.

Melihat ada tamu yang datang, wanita itu mempersilakannya untuk duduk agak jauh darinya.

"Aku Al A'masyi, menterinya Harun Ar Rasyid. Bolehkah aku minta air?" kata Al A'masyi memberitahukan keperluannya.
"Maaf, suamiku melarangku memberikan air kepada orang lain," jawab wanita itu membuat Al A'masyi yang tadinya berharap segera terbebas dari kehausan merasa harus menahan sabar. Muncul pertanyaan dalam dirinya, mengapa suami wanita ini melarangnya menolong orang lain.
"Tapi aku punya jatah makan pagi, berupa susu yang belum kuminum. Ambillah untukmu." Lanjut wanita itu. Al A'masyi bersyukur sekaligus kagum dengan kemuliaan wanita tersebut.

Tak berselang lama, wajah wanita itu tampak berubah. Rupanya ada sebuah titik hitam mendekat. Makin lama makin tampak, seorang laki-laki di atas untanya berjalan ke arah kemah itu.

"Itu suamiku" kata wanita tersebut sambil bergegas menghampiri suaminya. Ia membantu lelaki tua, hitam dan jelek itu turun dari ontanya, serta mencuci tangan dan kakinya. Laki-laki itu kemudian masuk ke dalam kemah tanpa mempedulikan dan menyapa Al A'masyi. Dari dalam kemah, terdengar laki-laki itu berkata buruk kepada istrinya.

"Aku kasihan kepadamu," kata Al A'masyi kepada wanita itu, sebelum ia berpamitan. "Engkau ini masih muda, cantik, berakhlak mulia, tetapi bergantung kepada suami tua, hitam dan buruk akhlaknya. Mengapa kamu bergantung kepadanya? Apakah karena hartanya? Padahal ia miskin. Apakah karena ketampanannya? Padahal ia hitam dan jelek. Apakah karena akhlaknya? Padahal akhlaknya buruk"

"Aku justru kasihan kepadamu wahai Al A'masyi" jawab wanita itu dengan tegas. "Bagaimana mungkin Harun Ar Rasyid punya menteri yang berusaha menjauhkan seorang muslimah dari suaminya. Ketahuilah, iman itu separuhnya adalah syukur dan separuhnya adalah sabar. Aku bersyukur karena Allah membimbingku dengan Islam dan memberiku kecantikan. Dan kini aku belajar bersabar dengan suami seperti yang engkau sebutkan."

Al A'masyi tak bisa berkata apa-apa. Sungguh mengagumkan wanita itu. Allah telah memuliakan akhlaknya sebagaimana Dia telah mempercantik wajahnya.

Sebagaimana keseluruhan hidup ini, pernikahan juga ujian. Istri atau suami yang telah menikah dengan kita, kadang kita dapati tidak sesuai dengan mimpi-mimpi indah kita. Allah telah memberikan banyak contoh. Ada pasangan ideal seperti Adam dan Hawa, Ibrahim dan Sarah, atau Muhammad dan Khadijah. Namun Allah juga memberikan contoh sejarah, ada Nuh dan istrinya. Ada Fir'aun dan istrinya.

Sungguh membahagiakan jika suami dan istri kita adalah sosok ideal yang kita harapkan. Tetapi jika kita telah menikah dan suami atau istri kita tak seideal yang kita harapkan, kebahagiaan itu ada pada sikap kita. Ada nasehat bijak mengatakan, jika suami kita tak seburuk Fir'aun, tidak bolehkah kita menjadi perempuan semulia Asiyah.?

Tiada yang melebihi selain cinta kepada Sang Khalik

Untuk direnungkan, kutipan dari buku "Ayah" karya Irfan Hamka, h.212-213:

BUYA Sepeninggal Istrinya

Ketika dalam sebuah acara Buya Hamka dan istri beliau diundang, mendadak sang pembawa acara meminta istri Buya untuk naik panggung. Asumsinya, istri seorang penceramah hebat pastilah pula sama hebatnya.

Naiklah sang istri, namun ia hanya bicara pendek. "Saya bukanlah penceramah, saya hanyalah tukang masaknya sang Penceramah." Lantas beliau pun turun panggung.

Dan berikut adalah penuturan Irfan, putra Buya, yang menuturkan bagaimana Buya sepeninggal istrinya atau Ummi Irfan.

"Setelah aku perhatikan bagaimana Ayah mengatasi duka lara sepeninggal Ummi, baru aku mulai bisa menyimak. Bila sedang sendiri, Ayah selalu kudengar bersenandung dengan suara yang hampir tidak terdengar. Menyenandungkan 'kaba'. Jika tidak Ayah menghabiskan 5-6 jam hanya untuk membaca Al Quran.

Dalam kuatnya Ayah membaca Al Quran, suatu kali pernah aku tanyakan.

"Ayah, kuat sekali Ayah membaca Al Quran?"tanyaku kepada ayah.

"Kau tahu, Irfan. Ayah dan Ummi telah berpuluh-puluh tahun lamanya hidup bersama. Tidak mudah bagi Ayah melupakan kebaikan Ummi. Itulah sebabnya bila datang ingatan Ayah terhadap Ummi, Ayah mengenangnya dengan bersenandung. Namun, bila ingatan Ayah kepada Ummi itu muncul begitu kuat, Ayah lalu segera mengambil air wudhu. Ayah shalat Taubat dua rakaat. Kemudian Ayah mengaji. Ayah berupaya mengalihkannya dan memusatkan pikiran dan kecintaan Ayah semata-mata kepada Allah," jawab Ayah.

"Mengapa Ayah sampai harus melakukan shalat Taubat?" tanyaku lagi.

"Ayah takut, kecintaan Ayah kepada Ummi melebihi kecintaan Ayah kepada Allah. Itulah mengapa Ayah shalat Taubat terlebih dahulu," jawab Ayah lagi.

Kesabaran

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.

Ali bin Abi Thalib

Senin, 27 Oktober 2014

Ubudiah

Sharing taujih ba'da Shubuh
Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafizh, Lc
19 oktober 2014

Mabit qur'an @ ulil albab
RQ inspirasi, SQ UII, Rumah TahfizhQU Jogjakarta

Jika kita baca Al-kahfi maka bisa terlindung dari fitnah dajjal.
Dajjal ini sudah disosialisasikan dari zaman nabi Nuh.
Fitnah dajjal adalah, fitnah tauhid, dajjal merayu dengan segala atraksinya untuk berpaling dari Allah dan Rasulullah SAW.

Allah memanggil Rasulullah dengan nama 'abdihi
Harapannya bisa dicontoh oleh umatnya, agar bisa sebenar-benarnya sebagai 'abdihi.

Makna dari ayat pertama surat alkahfi,
Merupakan rasa syukur atas turunnya Al-Quran
Apakah kita bersyukur dengan adanya Al-Qur'an?

Al-Qur'an ini diturunkan bukan untuk menyusahkan, tapi untuk membuat bahagia

'Ala 'abdihi, Alquran diturunkan kepada Rasululllah yang tingkat penghambaanya sudah sampai 'ubudiyah

Dan kita pun bisa sampai tingkat 'ubudiyah, untuk menjadi ahlu qur'an

Qt sudah sampai 'ubudiyah jika kita sudah bisa melakukan ibadah taqarrub 'iLallah yang diluar akal nalar manusia.

Misalkan: Bangun jam 2 pagi, terus terjaga sampai setelah subuh.
Ini kalau bukan karena semangat ingin dekat dengan Allah, diluar nalar manusia
tapi Allah menolongnya,
sehingga bisa dilakukan.

Inilah kenapa Fadhilah Qiyamullail, shalat Fajar, Shalat subuh, apalagi sampai menunggu syuruq, sangaaaaaaattttt tinggi Fadhilahnya,
Ini adalah ibadah Ribath.

Karena ini bukti 'ubudhiyah kita kepada Allah, dan Allah beri apresiasi yang besar kepada hamba-hamba-Nya yang melakukan ini..

Kalau sudah bisa seperti itu, lakukan setiap hari,
Sampai meninggal..

'Ubudiyah : melakukan ibadah yang perjuanganya dahsyat, dan Allah pasti memberikan point sangat besar, dan membukakan pintu untuk kita bisa dekat dengan Al-Qur'an.
Semangat melakukan ibadah, semangat 'ubudiyah, semangat penghambaan tinggi kepada Allah

Seperti sahabat Hudzaifah, menjadi ma'mum Rasulullah dalam shalat malam 1 raka'at. Baca Al-Baqarah, Ali 'Imran, An-Nisa.
Walaupun ada rasa mengeluh di dalam hatinya, tetapi bisa selesai juga.
Ini karena semangat 'ubudiyahnya Hudzaifah.

Coba cek tingkat 'ubudiyah kita.
Apakah bisa kita tilawah satu juz perhari?
Jika diluar nalar, coba dikerjakan, jika berhasil, maka sudah masuk tingkat 'ubudiyah
Kemudian tingkatkan lagi.

Mengafal Al-Qur'an  semangatnya adalah penghambaan kita kepada Allah SWT.

Rasanya hari ini tidak masuk akal, orang bisa menghafal satu Al-Qur'an seperti  membaca Alfatihah.
Ini secara akal, rasanya tidak mungkin, susah, panjang, repot,
bukan secara 'ubudiyah.. karena jika 'ubudiyah kuat tiada yang mustahil.Coba dilihat bagian akhir QS. Al Ankabut.

Misalkan: membaca alma'tsurat kubra tiap hari, kalau dipikir-pikir tidak mungkin, repot, harus masak, kerja, olah raga pagi dll. Ini jika kita lihat pakai akal.
Bukan pakai semangat 'ubudiyah

Jika kita terus melihat secara akal, tidak akan bisa kita melakukan ibadah-ibadah yang menurut kita tidak bisa.
Kalau kita melihat dengan semangat 'ubudiyah, maka Allah akan tolong, dan kita bisa melakukan ibadah-ibadah itu.

Seperti ibrah dari kisah Nabi Nuh a.s, yang sabar dan terus mendekatkan diri kepada Allah.
Allah akan dekat dengan kita jika kita berdo'a (Al-Baqarah)

Kemudian mintalah kebutuhan akhirat kita, kepada Allah agar kita bisa dekat Allah.
Minta surga, walaupun merasa tidak pantas, karena belum jadi tampang ahli surga ( sudah berjihad dan sabar), tapi Allah senang jika kita berdoa.
Dan Allah sangat senang jika kita serius minta surga.
Allah berdialog dengan malaikat.
Wahai malaikat, itu hamba-hamba-Ku belum lihat surga, kok sudah serius minta surga?
Kata malaikat, iya ya Allah, kalau mereka sudah melihat,
1000 x lagi lebih serius minta Surganya.

Begitu juga dengan dialog tentang seorang hamba yang minta dijauhkan dari neraka.

Mari Membangun 'ubudiyah dalam diri kita.
Semoga dimudahkan untuk bisa akrab dengan Al-Qur'an. Aamiin

Rabu, 15 Oktober 2014

Musibah Yang Sering Tidak Disadari

Diantara doa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا
"Ya Allah janganlah Engkau jadikan musibah kami pada agama kami"
Musibah pada agama adalah semua perkara yg mengurangi agama kita, seperti malas beribadah, malas pengajian, malas sholat malam, malas bersedekah dll.
Seringkali kita benar-benar merasa terkena musibah jika musibah tersebut berkaitan dengan dunia kita, seperti berkurangnya harta, jiwa, atau ditimpa penyakit. Akan tetapi tatkala kita menjadi malas dalam beribadah malah kita anggap hal yg biasa. Padahal itu adalah musibah... bahkankah musibah agama lebih parah daripada musibah dunia....

Betapa sering musibah yg menimpa agama kita tersebut karena kemaksiatan yg kita lakukan, sebagaimana dikatakan, "Kemaksiatan dan dosa mengantarkan pelakunya terjerumus dalam kemaksiatan dan dosa berikutnya"
Ya Allah ampunilah dosa kami...jangan Kau jadikan musibah menimpa agama kami yang sangat minim ini....

Senin, 29 September 2014

Dunia sekedar mampir

Renungan umur kita.

1 hari di sisi Tuhanmu (akhirat) adalah seperti 1000 th menurut perhitunganmu. (Qs 22: 47).
"Ternyata cuma 1,5 jam saja umur kita hidup di dunia ini".    Mari kita lihat berdasarkan Al Qur'an.
1 hari akhirat = 1000 tahun.
3 jam akhirat = 125 tahun.
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun.

Jika umur manusia rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja.
Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu (Qs103:1)

Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka. (QS 35:15, 4:170).

Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah (QS 74:7, 52:48, 39:1­0).

Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan nafsu dan mengganti dengan sunnah-Nya. (QS 12:53, 33:38).

"Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yg teramat singkat dan Allah akan mengganti.  surga Ridha Allah. (QS 9:72, 98:8, 4:114).

Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti (QS 59:18, 42:20, 3:148, 28:77).

Allah berfirman: " Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sungguh2 mengetahui"
(QS 23:114)

Semoga bermanfaat

Rabu, 24 September 2014

FAEDAH POLIGAMI

Agama tidak mencetuskan suatu hukum kecuali ada rahasia yang terkandung di dalamnya. Karena Allah Subhanahu Wata'ala yang menciptakan manusia dengan segala permasalahannya, dan Allah pula yang mengetahui solusinya, oleh karena itu poligami dalam Islam adalah merupakan solusi, bagi yang mempunyai syahwat yang lebih yang tidak cukup dalam melampiaskannya hanya dengan satu istri, lebih jelasnya lihatlah faedah poligami di bawah ini:

1. Poligami merupakan solusi bagi mereka yang bersyahwat besar. Sebagaimana diketahui bahwa setiap orang berbeda volume syahwatnya, ada yang lebih, sedang dan ada yang kurang, maka bagi me reka yang bersyahwat tinggi tidak cukup dengan satu istri, maka untuk mencegahnya dari perbuatan zina diperbolehkan poligami.

2. Adanya poligami mengentaskan terjadinya banyak wanita yang lajang tanpa suami, karena pada zaman ini jumlah perempuan lebih banyak dari pria 1 banding 8, bahkan baru-baru ini dikatakanbahwa perbandingan lelaki dan wanita 1 banding 13, maka bisa dibayangkan jika seumpama setiap laki-laki kawin 4 saja masih plus 4, lalu yang tiga mau ke mana, siapa yang menanggung nafkahnya, siapa yang melarang mereka dari perbuatan haram jika tidak ada suami.

3. Adanya poligami membantu seorang wanita untuk tidak selalu melayani suaminya dengan terpaksa, padahal menolak ajakan suami hukumnya haram, dan kita ketahui bahwa syahwat wanita di bawah laki-laki di waktu yang tertentu wanita tidak berselera untuk melakukan hubungan seperti di waktu haid, nifas dan waktu hamil, padahal syahwat seorang laki-laki selalu menggebu-ngebu syahwatnya, maka tidak ada solusi lain kecuali dengan poligami.Bahkan jika seorang wanita merelakan suami nya melakukan poligami akan menjadi sebab banyaknya pahalanya dari segi dia sabar menghadapi madunya, dia membantu suaminya melakukan kebaikan dan mencegahnya dari perbuatan dosa. Jadi poligami termasuk salah satu ibadah, dimana suatu ibadah itu memang selalu berat dilakukan oleh hawa nafsu manusia.
Maka dianjurkan kepada setiap wanita jangan mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh agama. Boleh mencegah suaminya kawin lagi karena tidak mau dimadu, akan tetapi jangan sampai mengharamkan nya yang berarti menentang agama Islam yang semua syariatnya membawa kebaikan bagi semua.

Senin, 15 September 2014

Air Panas

Bismillah... Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh soal banyak permasalahan dalam kehidupannya.

Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja seolah tidak ingin mendengarkan. Bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, sementara anaknya terus bercerita dan mengikutinya. Sang ibu lalu memasak air.

Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.Di gelas pertama ia masukkan TELUR, di gelas kedua, ia masukkan WORTEL, dan di gelas ketiga, ia masukkan KOPI.

Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya: WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK, TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS dan KOPI menghasilkan aroma yang Harum...

sang ibu menjelaskan: "Nak, MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya. Kita bisa menjadi Lembek seperti wortel, mengeras seperti telur, atau harum seperti kopi.Jadi, wortel dan telur bukan mempengaruhi air … mereka malah berubah oleh air, sementara KOPI malah mengubah AIR, membuatnya menjadi harum." Dalam tiap Masalah, selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja. Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang :Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendiri. Ada yang mengeras, marah dan berontak pada Allah SWT. Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan percaya padaNYA.Ada kalanya Allah sengaja menunda pertolonganNYA. Apa tujuannya? Agar kita belajar percaya, yakin, sabar dan tidak banyak mengeluh, tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Allah SWT beri penyelesaiannya
Teruslah bermunajat kepada Allah, perbaiki diri, dan renungkan, Allah cinta dengan Hamba yg tawadhu dan penuh rasa syukur....

Minggu, 14 September 2014

Kultum Subuh: Tentang Cemburu

Teringat kata2 seorang ustad, apabila Allah tidak menghendaki kita lagi:

Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.

Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak.

Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan.

Allah akan sibukkan kita dengan urusan menamb-nambah harta.

Allah akan sibukkan kita dengan urusan mencari pengaruh, pangkat dan kuasa.

Alangkah ruginya kerana kesemuanya itu akan kita tinggalkan.

Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi terlebih dulu menemui Allah SWT dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi, sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati-matian untuk merebut dunia.

Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah dan beribadah kepada Allah.

Tidak akan Allah ciptakan manusia sekiranya tujuan hidup untuk merebut imbalan dunia.

Sebenarnya apa yang kita dapat dari imbalan dunia ini telah pun ditentukan oleh Allah SWT.

Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi gaji, pangkat, harta, rumah besar, mobil besar.

Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu orang lain lebih dari kita.

Kita tidak pernah cemburu melihat orang lain lebih banyak amalan dari kita.

Kita tidak pernah cemburu apabila melihat orang lain bangun di sepertiga malam, solat tahajud dan bermunajat.

Kita cemburu apabila melihat orang lain ganti mobil baru dengan yang lebih mewah...

Tetapi jarang kita cemburu apabila melihat orang lain yang bisa khatam Al'Quran sebulan dua kali...

Kesemua tanda-tanda ini menunjukkan dunia akhir zaman, apabila duit, harta dan pangkat mengatasi segala-galanya..

Setiap kali menyambut hari ulang tahun, kita sibuk mau merayakan sebaik mungkin, tetapi kita telah lupa dengan bertambahnya umur kita...maka panggilan Illahi bertambah dekat...

Kita patut bermuhasabah mengenai persiapan ke satu perjalanan yang jauh, yang tidak akan kembali untuk selama-lamanya.

Sesungguhnya mati itu benar.

Alam kubur itu benar, hisab itu benar....neraka itu benar...surga itu benar....

Kamis, 11 September 2014

Belajar Ilmu Parenting dari Para Nabi dan Orang Sholeh

(Rangkuman Seminar Parenting "Menjadi Orang Tua Hebat" dari narasumber Ust. Bendri , Sabtu 6 September 2014 di Sekolah Alam Indonesia cabang Meruyung) Oleh : Pida Siswanti

Profil Orang Tua Hebat

Tugas utama orang tua adalah melakukan Kaderisasi Iman kepada anak-anaknya. Sehingga orang tua dan anak tidak hanya terhubung di dunia, tapi juga terhubung di akhirat. Seperti dijelaskan dalam Surat Ath-Thuur (52) ayat 21:

""Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan (pertemukan) anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya (sewaktu di dunia)."

Maka kesuksesan hidup diukur dari kesuksesan mengasuh anak, apakah kebaikan-kebaikan orang tua diikuti oleh anak-anaknya atau tidak. Seperti dulu Nabi Ya'qub, saat hendak meninggal, satu-satunya hal yang ia tanyakan pada anak-anaknya hanyalah "Apa yang akan kalian sembah sepeninggalku?"

Jadi orang tua hebat adalah orang tua yang berhasil melakukan kaderisasi iman, sehingga anak-anak mereka sama sholehnya atau bahkan lebih sholeh daripada orang tuanya.

Balasan Orang Tua Hebat

Tak hanya di akhirat, bahkan selama masih hidup di dunia pun, orang tua hebat sudah mendapatkan balasan terbaik. Balasan orang tua hebat di dunia adalah bahwa anak-anak mereka Allah jadikan sebagai penyenang hati atau penyejuk hati (qurrota a'yun) bagi orang tuanya.

"Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. al-Furqan (25) : 74)

Sementara di akhirat, Allah akan angkat derajatnya di surga sesuai keterangan hadits berikut:

"Ada orang yang diangkat derajatnya di surga. Ia bertanya, "Bagaimana ini bisa (terjadi) untukku?" Maka dikatakan kepadanya, "Ini karena anakmu beristigfar untukmu." (HR Ahmad Al-Baihaqi)

Ada pepatah arab yang berbunyi : Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai.

Beberapa Fenomena Saat Ini

Pengasuhan anak boleh dibilang seperti hutang-piutang. Jika hak anak tidak diberikan di waktu kecil, maka anak akan menagihnya di usia besar dengan perilaku yang menyebalkan. Saat ini ada fenomena Parent's Distrust, yaitu fenomena di mana anak tidak lagi percaya kepada orang tuanya, sengaja melakukan hal-hal yang justru dibenci orang tuanya, sampai mencaci maki orang tuanya di khalayak ramai bahkan di sosial media.

Parent's distrust disebabkan oleh dua hal utama:

1. Hak anak waktu kecil tidak dipenuhi. Yaitu anak terlalu cepat disapih, atau disusui tapi dengan emosi negatif ibunya. Emosi negatif ibu menyusui biasanya muncul karena hak ibu tidak dipenuhi oleh sang ayah, sehingga ibu kurang nyaman. Peran ayah sangat penting dalam pengasuhan anak.

2. Ada kekacauan peran ayah dan ibu di dalam rumah tangga. Peran utama ayah adalah sebagai Al-Qowwam, pemimpin, penegak aturan (akar kata dari QS An Nisa (4) ayat 34 kalimat Ar-rijaalu qowwamuuna). Otoritas rumah harus dipegang ayah.

Sementara peran ibu adalah As-Sakan pemberi rasa nyaman dalam keluarga (akar kata dari QS Ar-Ruum (30) ayat 21, kalimat azwaajal litaskunuu). Saat ini justru banyak terjadi Ibu terlalu banyak membuat aturan, ayah ada tapi tiada, sehingga anak merasa tidak nyaman di rumah, cari kenyamanan di luar rumah.

Bagi anak perempuan, ayah adalah cinta pertamanya. Jika anak perempuan mendapatkan cukup cinta dari ayahnya, dia tidak akan mencari cinta dari lelaki lain di luar rumah, hingga menjelang pernikahannya.

Bagi anak laki-laki, ayah adalah super hero pertamanya, idola pertamanya. Jika anak laki-laki tidak mendapatkan ayahnya sebagai super hero atau idola maka dia akan mencari super hero atau idola lain di luar rumahnya.

Teladan Dari Nabi Adam dan Nabi Nuh

Al-Qur'an adalah pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. Bahkan Ilmu parenting pun sudah ada di dalamnya.

"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga 'Imron melebihi segala umat." QS Ali 'Imron (3) : 33

Keluarga Nabi Adam dan Nabi Nuh, memang tidak bisa dijadikan teladan. Anak Nabi Adam ada yang menjadi pembunuh yaitu Qobil, sementara anak dan istri Nabi Nuh tetap kafir. Tetapi Allah menjadikan Nabi Adam dan Nabi Nuh sebagai teladan, karena keduanya memiliki sifat dan sikap yang sangat penting selama mengasuh anak-anaknya, yaitu:

1. Teladan Nabi Adam Nabi Adam memiliki jiwa mengakui kesalahan, melalui doanya : 'Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin' (QS. Al A'raf (7) : 23), yang artinya : Artinya : Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

Hikmahnya, jika kita menemukan anak kita melakukan suatu kesalahan atau perbuatan yang menyebalkan, maka lebih utama mohon ampun kepada Allah, mengakui bahwa itu adalah kesalahan kita dalam mendidik anak dan kemudian memperbaikinya. Bukan malah menuding pihak lain yang bersalah.

2. Teladan Nabi Nuh Nabi Nuh digelari Nabi 'Ulul Azmi, karena Nabi Nuh pantang menyerah. Nabi Nuh berdakwah siang malam bahkan hingga kurang tidur.

Hikmahnya, dalam mengasuh anak pun seharusnya orang tua tidak pantang menyerah. Tak pernah bosan siang malam mendidik anak-anaknya tentang keimanan dan kebaikan. Anak sholeh adalah hidayah dari Allah. Orang tua hanya menunaikan hak-hak anak sebagaimana Allah memerintahkannya untuk menunaikan hak tsb. Orang tua tidak akan dihisab tentang hasil (anaknya jadi apa dan bagaimana), tapi orang tua akan dihisab selama proses mendidiknya hingga dia meninggal dunia. Jadi bagi orang tua, pengasuhan anak adalah fungsi proses, bukan fungsi hasil, hasil adalah hidayah Allah, hak prerogatif Allah, sebagaimana Allah telah menuliskan takdir anak tsb saat usia 4 bulan dalam kandungan.

Teladan dari Keluarga Ibrohim dan 'Imron

Tiga syarat keluarga terbaik:

1. Pasangannya baik dan sholeh/sholehah

2. Memiliki anak-anak yang baik dan sholeh/sholehah

3. Memiliki cucu yang baik dan sholeh/sholehah

Keluarga Ibrohim dan 'Imron memiliki ketiga syarat tsb, sehingga keluarga mereka digelari Allah sebagai keluarga terbaik.

1. Istri Ibrohim dan 'Imron sama-sama sholehah

2. Keimanan Ibrohim dan Imron berhasil diturunkan kepada anak cucunya. Dua anak Ibrohim menjadi nabi bahkan Ibrohim sendiri digelari Bapaknya Para Nabi. Sementara anak perempuan 'Imron, Maryam, menjadi perempuan terbaik yang dipilih Allah melahirkan Isa AS tanpa ayah.

Keluarga Ibrohim dan keluarga 'Imron adalah keluarga dengan karakteristik yang berbeda:

Keluarga Ibrohim:

1. Keluarga para nabi

2. Keluarga poligami

3. Keluarga nomaden, pindah-pindah tempat terus

4. Keluarga full-parents, ada ayah ada ibu

5. Keluarga dengan dominan anak laki-laki

Keluarga 'Imron:

1. Bukan keluarga para nabi

2. Tidak poligami

3. Permanen resident, di baitul maqdis terus

4. Single parent's ('Imron meninggal ketika Maryam lahir)

5. Keluarga dengan anak perempuan (Maryam)

Seperti apakah keluarga kita? Jika anak kita laki-laki maka berkacalah pada keluarga Ibrohim. Jika anak kita perempuan maka berkacalah pada keluarga 'Imron. Jika anak kita ada laki-laki dan ada perempuan, maka berkacalah pada keduanya.

Pengasuhan anak laki-laki, berbeda dengan pengasuhan anak perempuan. Pengasuhan anak laki-laki fokus pada produksi, pada apa yang bisa dia berikan. Sementara pengasuhan anak perempuan fokus pada kemampuan menahan diri, kemampuan memberikan kesejukan.

Perempuan terbaik di dunia ada 4, yaitu:

1. Asiyah, karena dia mampu menahan diri dan mendukung kenabian Musa AS

2. Maryam, karena dia mampu menahan diri dan mendukung kenabian Isa AS

3. Khadijah, karena dia mampu menahan diri dan mendukung kenabian Muhammad SAW

4. Fatimah, karena dia mampu menahan diri dan mendukung kenabian Muhammad SAW

Teladan Nabi Ibrohim AS:

1. Pilih pasangan yang tepat. Bagus dan baik untuk jadi ibu atau ayah bagi anak, sehingga anak mendapatkan orang tua terbaik. Jika sudah terlanjur, maka perbaikilah hubungan dengan pasangan sesama pasutri, bukan malah cari pasangan lain.

2. Menciptakan sejarah baik (dokumentasi baik) dalam diri anak. Seperti Ismail yang sangat hormat pada Ibunya, Hajar, karena salah satunya respek thd pengorbanan Hajar bolak-bail 7 kali Shofa-Marwah demi mencari air, walaupun akhirnya Ismail jugalah yang menemukan air tsb. Seorang anak sangat terikat dengan sejarah pengasuhannya, maka bersungguh-sungguhlah dalam pengasuhan di usia dini, jangan kehilangan momen. Tips: dokumentasikan semua pertumbuhan dan kegiatan anak sehingga terjadi emotional bonding. Karena sejatinya, anak senang dengan sejarah hidupnya. Jika orang tua melakukan suatu pengorbanan besar bagi anaknya, maka beritahukanlah pada anaknya dengan bahasa yang lembut, sehingga tumbuh rasa hormat anak thd orang tuanya. Misalnya : ibunya resign dari kantor padahal sudah level manajer, demi memberikan pengasuhan terbaik pada anak, maka ceritakanlah hal ini dengan dengan bahasa yang 'gentle' pada anak agar tumbuh rasa bangga dan hormat anak thd ibunya.

3. Mencarikan tempat tinggal yang baik, yaitu :

- tempat yang nyaman dan aman "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: 'Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala." – (QS.Ibrohim (14):35)

Rabu, 10 September 2014

Ketika Yang Halal Tercampur Yang Haram

Seseorang datang kepada Imam Syafi'i mengadukan tentang kesempitan hidup yang ia alami. Dia memberi tahukan bahwa ia bekerja sebagai orang upahan dengan gaji 5 dirham. Dan gaji itu tidak mencukupinya.

Namun anehnya, Imam Syafi'i justru menyuruh dia untuk menemui orang yang mengupahnya supaya mengurangi gajinya menjadi 4 dirham. Orang itu pergi melaksanakan perintah Imam Syafi'i sekalipun ia tidak paham apa maksud dari perintah itu.

Setelah berlalu beberapa lama orang itu datang lagi kepada Imam Syafi'i mengadukan tentang kehidupannya yang tidak ada kemajuan. Lalu Imam Syafi'i memerintahkannya untuk kembali menemui orang yang mengupahnya dan minta untuk mengurangi lagi gajinya menjadi 3 dirham. Orang itupun pergi melaksanakan anjuran Imam Syafi'i dengan perasaan sangat heran.

Setelah berlalu sekian hari orang itu kembali lagi menemui Imam Syafi'i dan berterima kasih atas nasehatnya. Ia menceritakan bahwa uang 3 dirham justru bisa menutupi seluruh kebutuhan hidupnya, bahkan hidupnya menjadi lapang. Ia menanyakan apa rahasia di balik itu semua?

Imam Syafi'i menjelaskan bahwa pekerjaan yang ia jalani itu tidak berhak mendapatkan upah lebih dari 3 dirham. Dan kelebihan 2 dirham itu telah mencabut keberkahan harta yang ia miliki ketika tercambur dengannya.

Lalu Imam Syafi'i membacakan sebuah sya'ir:

جمع الحرام على الحلال ليكثره
دخل الحرام على الحلال فبعثره

Dia kumpulkan yang haram dengan yang halal supaya ia menjadi banyak.

Yang harampun masuk ke dalam yang halal lalu ia merusaknya.

_____

Barangkali kisah ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita dalam bekerja. Jangan terlalu berharap gaji besar bila pekerjaan kita hanya sederhana. Dan jangan berbangga dulu mendapatkan gaji besar, padahal etos kerja sangat lemah atau tidak seimbang dengan gaji yang diterima.

Bila gaji yang kita terima tidak seimbang dengan kerja, artinya kita sudah menerima harta yang bukan hak kita. Itu semua akan menjadi penghalang keberkahan harta yang ada, dan mengakibatkan hisab yang berat di akhirat kelak.

Harta yang tidak berkah akan mendatangkan permasalahan hidup yang membuat kita susah, sekalipun bertaburkan benda-benda mewah dan serba lux. Uang banyak di bank tapi setiap hari cek-cok dengan istri. Anak-anak tidak mendatangkan kebahagiaan sekalipun jumlahnya banyak. Dengan teman dan jiran sekitar tidak ada yang baikan.

Kendaraan selalu bermasalah. Ketaatan kepada Allah semakin hari semakin melemah. Pikiran hanya dunia dan dunia. Harta dan harta. Penglihatan selalu kepada orang yang lebih dalam masalah dunia. Tidak pernah puas, sekalipun mulutnya melantunkan alhamdulillah tiap menit.

Kening selalu berkerut. Satu persatu penyakitpun datang menghampir. Akhirnya gaji yang besar habis untuk cek up ke dokter sana, periksa ke klinik sini. Tidak ada yang bisa di sisihkan untuk sedekah, infak dan amal-amal sosial demi tabungan masa depan di akhirat. Menjalin silaturrahim dengan sanak keluarga pun tidak. Semakin kelihatan mewah pelitnya juga semakin menjadi. Masa bodoh dengan segala kewajiban kepada Allah. Ada kesempatan untuk shalat ya syukur, tidak ada ya tidak masalah.

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita kemampuan untuk serius dalam bekerja dan itqan, hingga rezeki kita menjadi berkah dunia dan akhirat.

Minggu, 31 Agustus 2014

Jika

Jika semua yg kita kehendaki terus kita miliki,darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yg kita impikan segera terwujud,darimana kita belajar SABAR
Jika setiap doa kita terus dikabulkan,darimana kita dapat belajar IKHTIAR

Seseorang yg dekat dengan Allah,bukan berarti tidak ada airmata
Seseorang yg taat pada Allah,bukan berarti tidak ada kekurangan
Seseorang yg tekun berdoa,bukan berarti tidak ada masa sulit
Biarlah Allah yg berdaulat sepenuhnya atas hidup kita
Karena Dia tahu yg tepat untuk memberikan yg terbaik

Ketika kerjamu tidak dihargai,
Maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting,
Maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam,
Maka saat itu kamu sedang belajar MEMAAFKAN
Ketika kamu lelah dan kecewa,
Maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri,
Maka saat itu kamu sedang belajar KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yg sebenarnya tidak perlu kamu tanggung,
Maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI

Tetap semangat.....
Tetap sabar......
Tetap tersenyum....
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN.....

Allah menaruhmu di "tempat mu" yg sekarang bukan karena "kebetulan"

Orang yg hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan,kesenangan,dan kenyamanan
Mereka dibentuk melalui kesukaran,tantangan,dan air mata

Kamis, 28 Agustus 2014

PAYAH-PAYAH BEKERJA

*Nasihat bagus dari seorang saudara

-------
Pada suatu malam, ada 3 orang sahabat yang lagi pulang kerja,
kebetulan mereka tinggal di satu apartement yang sama dan berada dilantai 18 paling atas. Sesaat mereka sampai di apartement, dan ingin menaiki lift, tiba-tiba liftnya rusak, terpaksa harus menggunakan tangga darurat. Terjadilah percakapan:

A: Eh, gimana kalo gue cerita lucu, biar nanti gak kerasa kalo udah sampe atas?

B: Boleh juga tuh.

Setelah si A selesai cerita, gak terasa mereka udah sampe lantai 10.

B: Nah, sekarang gantian gue, mau cerita serem.

A & C: Jangan serem-serem kali ya!

Akhirnya si B selesai cerita. Bulu kuduk A & C pun berdiri semua, dan tak terasa mereka udah sampe lantai 15.

C: Nah, sekarang giliran gue cerita sedih ya!

A & B: Ah, udah mau sampe, lagi pula masa cerita sedih sih, bisa panjang nanti ceritanya.

C: Ya gak apa-apa lah… Singkat kok ceritanya.

A & B: Ya udah, emang cerita sedih kayak gimana sih?

C: Sedih banget dah pokoknya!

A & B: Ya udah, cerita….
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
C: Kunci apartement kita ketinggalan di mobil...

A & B: ~!@#$%^&*()_+ *nangis berjamaah*

LELAH TETAPI NGGAK BERMANFAAT......
Wahai saudaraku jika seandainya kita tinggal di sebuah apartemen lantai 18,kemudian ketika kita akan naik tiba-tiba lift tidak dapat berfungsi dikarenakan listrik yang padam,akhirnya dengan terpaksa kita naik ke lantai 18 dengan menggunakan tangga....

Setelah sampai dengan susah payah ternyata kunci kamar kita tertinggal di mobil,tentu perasaan lelah dan kecewa bercampur aduk.......
Begitulah saudaraku........
Demikian juga dalam melakukan sebuah ibadah...
Kita harus memahami dan membawa kuncinya agar ibadah kita tidak sia-sia....
Pernahkan kita membaca sebuah kisah yang sangat berharga....
Sahabat Umar bin Khatab suatu ketika menangis......
Apakah gerangan yang membuat beliau menangis......?
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan satu riwayat dari Abu Imran Al-Jauni, bahwa suatu ketika Umar bin Khatab radhiyallahu 'anhu pernah melewati sebuah kuil, yang ditinggali seorang rahib nasrani.

Umarpun memanggilnya,
'Hai rahib… hai rahib.' Rahib itupun menoleh.
Ketika itu, Umar terus memandangi sang Rahib.
Dia perhatikan ada banyak bekas ibadah di tubuhnya.
Kemudian tiba-tiba Umar menangis.
Orang di sekitarnya keheranan, mereka bertanya,

'Wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat anda menangis?.
Mengapa anda menangis ketika melihatnya.'
Jawab Umar,

'Aku teringat firman Allah dalam Al-Quran, (yang artinya) 'Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki neraka yang sangat panas' Itulah yang membuatku menangis.'
(Tafsir Ibn Katsir, 8/385).
Oleh karena itu wahai saudaraku yang kucintai karena Allah...
Ketahuilah bahwasannya kunci diterimanya amalan adalah:
1.Beriman
2.Ikhlas
3.Ittiba' (mengikuti petunjuk Nabi)

Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang Ikhlas dan Ittiba, beliau rahimahullaah berkata :

"Amalan yang dilakukan tanpa disertai Ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (Ittiba) bagaikan seorang musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa."

Imam Ibnu Katsir rahimahullah salah seorang ahli tafsir al-Qur'an paling terkemuka, berkata :

"Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu harus ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Rosulullah shallallahu 'alayhi wa sallam." (Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, Ibnu Katsir, 9/205, Muassasah Qurthubah)

Senin, 25 Agustus 2014

Sabda Nuh: Keberuntungan akan menaungi orang yg bertaubat

Surah Hud, Verse 52:
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa".
(Indonesian)

via iQuran

Sabtu, 23 Agustus 2014

Setetes madu jatuh di atas tanah

🐜Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut.

🐜Hmmm... manis.
Lalu dia beranjak hendak pergi.

🐜Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi.

🐜Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya.

🐜Dia pikir,
kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya,
lagi dan lagi.

🐜Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu.

🐜Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah.

🐜Dan...
Tentu saja tak bisa bergerak.

🐜Malang nian, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu.

Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab :

ﻣﺎ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﻗﻄﺮﺓ ﻋﺴﻞ ﻛﺒﻴﺮﺓ
ﻓﻤﻦ ﺍﻛﺘﻔﻰ ﺑﺎﺭﺗﺸﺎﻑ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﻣﻦ
ﻋﺴﻠﻬﺎ ﻧﺠﺎ
ﻭﻣﻦ ﻏﺮﻕ ﻓﻲ ﺑﺤﺮ ﻋﺴﻠﻬﺎ

"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu.

Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.

Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."
***
Barakallah
Semoga Bermanfaat...


Kamis, 14 Agustus 2014

Tips One Day One Juz (ODOJ)

  • Cara 1: Luangkan 10 menit setiap selesai shalat untuk ODOJ
  • Cara 2: Luangkan waktu 25 menit sebelum tidur & 25 menit sebelum tidur untuk ODOJ
ODOJ = One Day One Juz. Insya Allah, Allah akan menjaga hari-hati kita shg khusnul khatimah -- di tengah zaman yg penuh badai fitnah syahwat & syubhat sekarang ini

[tags ODOJ, quran, juz]

Sabtu, 09 Agustus 2014

Apabila sudah umur 40 tahun

Surah Al-Ahqaf, Verse 15:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
(Indonesian)

via iQuran

Selasa, 05 Agustus 2014

Tinggal kita mau pilih yg mana

Surah Fatir, Verse 32:
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
(Indonesian)

via iQuran

Big Reward

Surah Al-Ahzab, Verse 35:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
(Indonesian)

via iQuran

Kamis, 31 Juli 2014

Humor Lebaran 1435H

HP BARU... + Berapa harga iPad itu mba'?
6 juta
+ Kalau harga iPad 2 ?
8 juta
+ Kalau Galaxy Tab 1 yang itu ?
3 juta
+ Mmmm ... yang Galaxy 2 ?
Kalau itu 5 juta
+ Waaah mahal ya? Ada tablet yang murah ga..??

Ada, PARAMEX Rp. 2.500,- dapat 4 tablet

MIE AYAM
+ Bang, katanya jual Mie Ayam, kok ga ada ayamnya sih???
+Bawel lu tong!! emang kalo lu beli Obat cacing, ade Cacingnya??

GAMBAR
+ Bang, lg ngapain?
- Ngegambar
+ Ngegambar ape?
- Segitiga sama kaki
+ Hebat lo bang, gw ngegambar segitiga sama tangan aje susah "..."

TOING & OTONG
Toing dan Otong berencana kabur dr rumah sakit jiwa tempat mereka dirawat.
Rencananya mereka:
1. Lari ke pintu gerbang,
2. Memukul penjaganya
3. Membuka paksa pintu gerbang.

Pada hari H mereka melaksanakan rencanaya.
Mereka lari ke pintu gerbang. Sesampai di pintu gerbang ternyata penjaga nggak ada, pintu gerbang juga terbuka lebar.
Toing bilang : "Waduhhhh sial .. 
Rencana kita gagal".
Otong: "Kita ulangi besok lagi saja...ya....????"
Toing: "OK dech...(y)"......

Jojon: Sebelum Ba Ta apaan uuk?
Uuk: Alif Jon!
Jojon: Salah loe! Sebelum bata yg bener pasir sama semen!

Selasa, 29 Juli 2014

Iblis adalah makhluk dari kalangan Bangsa Jin

Surah Al-Kahf, Verse 50:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
(Indonesian)

Senin, 28 Juli 2014

Happy Eid Mubarak for All Universe

Surah Al-Isra, Verse 44:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ وَإِن مِّن شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Rabu, 23 Juli 2014

Jangan Biarkan Anak Libur Lebaran di Depan TV

Jangan biarkan libur Lebaran putra-putri Anda kali ini dihabiskan
dengan berlama-lama di depan televisi, komputer atau mainan digital
lainnya. Lebih baik sering-seringlah mengajak mereka berjalan-jalan
walau mungkin hanya ke taman.

Penelitian baru mengungkapkan, anak-anak yang menghabiskan setidaknya
tiga jam lebih di depan media televisi atau komputer, memiliki
kemungkinan sembilan kali lebih besar mengalami gangguan kemampuan
motoriknya ketimbang mereka yang banyak beraktivitas.

"Masa anak-anak adalah saat yang kritis bagi pengembangan keterampilan
koordinasi motorik yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan.Kita
tahu bahwa gaya hidup sedentari memiliki efek negatif pada
keterampilan ini dan berkaitan denganmenurunnyakebugaran, harga diri
yang rendah, penurunan prestasi akademik penelitian seperti dikutip
dari medicaldaily.

Untuk penelitian ini, peneliti menilai gaya hidup lebih dari 200 anak
laki-laki dan perempuan berusia antara sembilan dan 10 dari 13 sekolah
dasar di Portugal.

Aktivitas fisik dari anak-anak diukur dengan accelerometer-sebuah alat
yang merekam gerakan dan intensitas. Keterampilan motorik diukur
dengan menggunakan tes yang mengukur kemampuan untuk melompat lateral,
melompati rintangan dan keseimbangan.

Kuesioner juga diberikan kepada orang tua dari anak-anak yang
berpartisipasiuntukmenanyakan tentang kebiasaan gaya hidup anak
mereka.

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktunya
lebih dari 70% untuk kegiatan yang tidak melibatkan gerakan fisik
mereka ternyata sangat mempengaruhi keterampilan motorik mereka. Ini
banyak ditemukan pada anak laki-laki ketimbang anak perempuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan yang menghabiskan
77,3% atau lebih banyak waktu untuk kegiatan yang tidak melibatkan
fisik memiliki keterampilan motorik 4-5 kali lebih buruk dibandingkan
anak perempuan aktif.

Untuk anak laki-laki, menghabiskan lebih dari 76% waktu mereka duduk
berarti bahwa mereka 5-9 kali lebih mungkin untuk mengalami gangguan
keterampilan motorik.

"Sangat jelas dari penelitian kami bahwa tingkat tinggi perilaku
menetap adalah prediktor independen koordinasi motorik rendah,
terlepas dari tingkat aktivitas fisik dan faktor-faktor kunci lainnya.
Perilaku menetap Tinggi memiliki dampak signifikan pada koordinasi
motorik anak-anak, dengan anak laki-laki menjadi lebih terpengaruh
dibandingkan anak perempuan," kata Lopes.

Sebuah penelitian terbaru melaporkan bahwa anak-anak menghabiskan
kurang dari 20 menit sehari untuk bermain di luar sedangkan waktu yang
dianjurkan adalah minimal 60 menit aktivitas fisik.

"Hasil menunjukkan pentingnya menetapkan waktu maksimum untuk perilaku
menetap, sementara mendorong anak untuk meningkatkan jumlah mereka
aktivitas fisik. Kami berharap temuan kami akan membuat kontribusi
yang berharga bagi perdebatan tentang kesehatan anak dan mendorong
penyelidikan masa depan mengenai hal ini,"kata Lopes.

Studi ini dipublikasikan di American Journal of Human Biology.(fq/inilah)

http://www.eramuslim.com/konsultasi/keluarga/jangan-biarkan-anak-libur-lebaran-di-depan-tv.htm