Minggu, 27 April 2014

Balasan selalu mengintai

Balasan selalu mengintai, baik untuk kebaikan maupun keburukan. Salah satu bentuk keterpedayaan adalah seorang pelaku dosa yang menganggap dirinya sudah diampuni lantaran ia tak melihat balasan atas dosanya. Kadang hukuman memang baru diberikan setelah selang waktu tertentu.

 Sangat jarang orang yang tak dihukum karena dosa yang dilakukannya. Allah Azza wa Jalla berfirman, "Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu." (an Nisa' : 123).

 Nabi Adam 'Alaihis salam telah memakan sesuap makanan, dan kita semua sudah tahu apa yang telah terjadi padanya; dikeluarkan dari tempat kenikmatan, surga.

 
Wahab bin Munabbih bercerita,

"Allah Azza wa Jalla menanyai Nabi Adam 'Alaihis salam, "Bukankah Aku telah memilihmu untuk diri-Ku? Bukankah Aku telah mengizinkanmu tinggal di istana-Ku? Bukankah Aku telah menyuruh para malaikat-Ku bersujud kepada-Mu? Tapi kemudian kamu menentang perintah-Ku dan melupakan janji-Mu kepadaku, demi kebesaran-Ku. Andai Aku telah memenuhi dunia dengan orang-orang sepertimu yang selalu beribadah dan bertasbih di sepanjang siang dan malam, lalu mereka mendurhakai-Ku, tentu Aku akan memosisikan mereka pada posisi para pelaku kemaksiatan!"

 
Jibril lantas melepaskan mahkota dari kepalanya, sementara Mika'il menanggalkan perhiasan dari pelipisnya, kemudian ia menyeret ubun-ubun Adam dan menurunkannya ke bumi. Adam 'Alaihis salam lantas menangis selama 300 tahun di atas gunung India. Air matanya mengalir di lembah-lembah pegunungannya, lalu ia menumbuhkan pepohonan yang menjadi bahan wewangian kalian ini.

 
Demikian pula Nabi Dawud 'Alihis salam, beliau telah melepaskan pandangannya sekali, lalu ia pun dicela dan mesti menangis dalam waktu yang sangat lama, hingga rerumputan tumbuh dari air matanya.

 
Nabi Ya'qub 'Alaihis salam menyembelih seekor peranakan sapi di depan ibunya, lalu beliau dihukum dengan perpisahan dengan Nabi Yusuf  'Alaihis salam.

 
Nabi Yusuf 'Alaihis salam dihukum karena bersitan hatinya pada Zulaikha. Seluruh saudaranya mempunyai 12 anak sedang beliau sendiri hanya mempunyai 11 anak karena bersitannya tersebut.

 
Nabi Ayyub 'Alihis salam agak teledor dalam mengingkari kemungkaran seorang raja zalim lantaran kawanan kudanya yang ada di tempatnya, maka beliau  pun diuji dengan ujian yang telah ditimpakan kepadanya.

 
Nabi Yunus 'Alaihis salam meninggalkan kaumnya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, lalu beliau pun dimakan ikan hiu.

 
Ada seseorang yang menceritakan, "Aku menghina seseorang yang telah rontok giginya, maka gigi-gigiku pun rontok semua, dan aku menatap yang tak halal dipandang, lalu istriku pun dipandang oleh seseorang yang tidak kusukai."

 
Seorang anak yang durhaka memukul bapaknya dan menyeretnya ke suatu tempat, lalu sang bapak tiba-tiba berteriak, "Sampai di sini saja, karena dulu aku menyeret bapakku hanya sampai ke tempat ini, dan aku membunuhnya di sini!"

 
Oleh sebab itu, hendaklah seseorang mewaspadai balasan dosa, karena ia sangat mungkin akan mendapatkannya, dan hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam bertaubat.

 
Bahkan, sekalipun sudah bertaubat, ia harus tetap mewaspadai hukuman atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya, karena, sekalipun Allah Azza wa Jalla telah menerima taubat para Nabi 'Alaihimus salam, namun dalam ash Shihhah disebutkan; Orang-orang pergi menemui Adam 'Alaihis salam seraya berseru, "Berilah syafa'at kepada kami!" maka ia menjawab, "Dosaku." Lalu mereka pergi menemui Nuh 'Alaihis salam seraya berseru, "Berilah syafa'at kepada kami." Maka ia menjawab, "Dosaku." Kemudian mereka pergi menemui Ibrahim, Musa dan Isa 'Alaihimus salam.

 
Sungguh, kecelakaan besar bagi orang yang mengetahui pahitnya balasan abadi namun tetap memilih kesenangan maksiat yang teramat sebentar!

[ditulis ulang oleh Ibnu Abdil Bari el 'Afifi, dari Shaidul Khâthir karya Ibnul Jauzi].


Ya Rabb, Berikanlah kami kenikmatan dalam membaca Al-Quran

Maha benar Allah yang Maha Agung, dan RosulNya Nabi yang mulia dan kami bersaksi atas kebenaran hal tersebut. Ya Rabb kami, terimalah amalan kami, karena sesunggguhnya Engkau maha mendengar dan maha mengetahui.

Ya Allah anugerahkanlah kpd kami kenikmatan/kemanisan bagi tiap2 hurup dari Al Qur'an, dan balasan bagi tiap2 juz dari Al Qur'an. Ya Allah jadikanlah hurup alif sebagai kelembutan, hurup ba barokah, ta taubah, tsa pahala, jim kecantikan, ha hikmah, kha kebaikan, dal dalil/petunjuk, dza kecerdasan, ra rahmah, za kesucian, sin kebahagiaan, syin syifaa/obat, shad kebenaran, dho cahaya, tho ketenangan (?), dzo keluasan, `ain ilmu, gho kekayaan, fa kemenangan, qo kedekatan, qaf kemuliaan, lam kelembutan, mim nasehat, nun cahaya, wa wushlah/sarana (?), ha petunjuk, ya keyakinan.

Yaa Allah berikanlah kami manfaat dengan Al Qur'an yang agung dan tinggikanlah derajat kami dengan ayat2nya dan terimalah bacaan kami dan maafkanlah segala kesalahan, kelupaan, perubahan kalimat dari tempatnya, mengawalkan atau mengkahirkan, penambahan atau pengurangan, penafsiran yang tidak sesuai denga apa yang Engkau turunkan, keraguan atau sahwun (?), sui ilhanin(?), dan terburu2 ketika tilawah, kemalasan atau kesesatan lidah, waqof (berhenti) bukan pada tempatnya, mengidghomkan (mendengungkan bacaan) yang bukan idghom, mengidzharkan (bacaan tanpa dengung) yang bukan idzhar, madd (memanjangkan bacaan), mentasydid, hamzah, atau sukun, i'rab yang bukan pada tempatnya, atau kurangnya rasa cinta dan senang terhadap ayat2 yang memeberii berita gembira, dan kurangnya rasa takut ketika membaca ayat2 ancaman, maka ampunilah kami ya Allah, dan jadikanlah kami sebagai oarang yang syahid.

Ya Allah terangilah hati kami dengan Al Qur'an, dan hiasilah akhlak kami dengan Al Qur'an, jauhkanlah kami dari api neraka dengan Al Qur'an, masukkanlah kami ke surgamu dengan Al Qur'an. Jadikanlah Al Qur'an sebagai teman di dunia, di dalam kubur sebagai penerang/teman , cahaya di atas titian (shirath), dan teman di dalam surga, dan penghalang dan hijab dari api neraka, sebagai petunjuk untuk segala kebaikan dan tetapkanlah kami dlm kesempurnaan , anugrahkan kepada kami kemudahan dlm mengamalkan Al Qur'an dgn hati dan lisan, senantiasa cinta kpd kebaikan, kebahagiaan, kegembiraan atau keindahan iman. Dan sholawat dan salam yg senantiasa tercurah kpd junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabat atas kebaikan akhlaq dan kelembutan budi pekertinya di atas cahaya arsy.

Selasa, 15 April 2014

Mari Membaca dan Memahami. IQRO!

Moshe Dayan seorang politisi dan pimpinan militer Israel berkata "Ada 3 kelemahan Muslim saat ini;
1. Mereka malas,
2. Mereka tidak mempelajari sejarahnya sendiri,
3. Mereka itu kaum yang spontan dan tak terencana.

Di lain waktu, Moshe Dayan berujar, "Apakah kalian pikir orang Arab akan pernah bisa mengalahkan kalian?" Dia menjawab, "Tidak sampai mereka terlebih dulu belajar bagaimana membuat garis lurus ketika naik bus." (maksudnya berbaris rapi dan naik bus satu per satu, tidak bergerombolan dan berebutan seperti yang umumnya kita lakukan).

Setelah mengungkap rencana Zionis untuk menduduki Palestina–dipublikasikan pertamakali 50 (lima puluh) tahun sebelum Pendudukan-mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Dayan ditanya dalam sebuah wawancara: "Apakah Anda tidak takut orang-orang Arab akan membaca rencana Anda dan mempersiapkan diri mereka?" Tanggapannya,"Yakinlah, orang-orang Arab adalah bangsa yang tidak membaca, dan jika mereka membaca mereka tidak mengerti, dan jika mereka memahami mereka tidak bertindak."

DR Raghib As-Sirjani dalam sebuah buku mengutip kalimat seorang Yahudi, "Kita orang Yahudi tidak takut dengan umat Islam, karena umat Islam adalah umat yang tidak gemar membaca".

Marah dikatakan seperti itu? untuk apa, memang terbukti bahwa Muslim tak suka membaca.

Bagaimana dengan negeri kita Indonesia? ya, lebih kurang sama. negeri yang mayoritasnya beragama Islam dan jumlahnya terbesar di dunia, dengan kata lain kaum yang tidak gemar membaca sebagian besar ada disini. Bermukim ditengah - tengah kita, atau mungkin penulis sendiri.

Terbukti, bahwa masyarakat Indonesia atau kalau boleh disebut Muslim Indonesia adalam kaum yang tak suka membaca!

Inilah beberapa faktanya.

Pertama, Survei prestasi membaca anak Indonesia dalam Progress of International Reading Literacy Study 2011 menempati peringkat 42 dari 45 negara.

Kedua, beradarkan rilis dari beritamaluku.com

1. Indeks kegemaran membaca orang pribumi hanya 0.001. Artinya, dari seribu penduduk Indonesia hanya satu orang yang gemar membaca. Bandingkan dengan Singapura, ada 45 orang gemar membaca dari jumlah survei 100 orang.

2. Waktu membaca per hari di USA dan Jepang, rata - rata jumlahnya 8 jam. Sedangkan Indonesia, hanya 2 jam dalam sehari. Masyarakat kita habis waktunya oleh bergosip, main game bertema kekerasan dan menonton di saluran tak mendidik.

3. Di Negara maju, siswa sekolah menengah wajib khatam membaca sejumlah buku. terutama karya sastra, sebelum menyelesaikan studinya. Misalnya, Perancis dan Belanda 22-23 buku per tahun, Jepang 15 buku per tahun, Malaysia 6 buku per tahun, Thailand 6 buku per tahun, Hindia Belanda(Indonesia) 25 buku per tahun.

Lantas, dengan kondisi seburuk itu Indeks Pembangunan Manusia negeri ini berada di posisi 117 dari 175 negara. Kabarnya, Indonesia akan menjadi kiblat muslim di seluruh dunia! Berkah ataukah Musibah?

Quote:
*JANGAN MENYALAHKAN YAHUDI*

Kita bodoh karena kita tak suka membaca, setidaknya itu yang mesti diakui. Tiada guna mengatakan "Yahudi Musuh Islam, mereka jahat, mereka menghancurkan Islam!" Ngomong aja mah gampang, So What? lalu apa upaya Muslim agar tak mudah dibodohi dan dizalimi!!?

Syekh Umar Tilmisani berkata "Jangan sampai kalian hanya bisa melaknat orang zalim, tetapi pikirkanlah bagaimana menghentikan kezalimannya itu?!"

Tidak salah, kalau mereka bisa menghancurkan umat Islam. Sebab mereka dikenal suka melahap buku, oleh karena itu jadi mengetahui sejarah Islam dan peradabannya dan itu modal besar untuk memperdaya bangsa Islam. Umat Islam Indonesia terlalu banyak wacana. Sudah bodoh, omdo pula. Kita cuma bisa nyalahin orang dan nyalahin keadaan, lupa akan koreksi diri.