Minggu, 23 November 2014

Just another beautiful verses

Surah Aal-e-Imran, Verse 133:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

Surah Aal-e-Imran, Verse 134:
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Surah Aal-e-Imran, Verse 135:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Surah Aal-e-Imran, Verse 136:
أُولَٰئِكَ جَزَاؤُهُم مَّغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

Kamis, 20 November 2014

PENCEGAH BERMAKSIAT

Allah berfirman :

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (٢٣)

Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: (1) "Aku berlindung kepada Allah, (2) sungguh Robku (Tuanku) telah memperlakukan aku dengan baik." (3) Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (QS Yusuf : 23)

Sesungguhnya Nabi Yusuf 'alaihis salam tatkala dirayu untuk berzina dengan istri pembesar Mesir maka beliau telah menghadapi banyak ujian yang sangat berat, diantaranya :

-         Ia seorang pemuda, tentunya gejolak syahwat seorang pemuda lebih bergelora dari pada seseorang yang telah tua
-         Pintu-pintu telah ditutup, sehingga jika terjadi perzinaan tidak ada orang lain yang mengetahuinya

-         Yusuf adalah orang asing, asal beliau adalah dari Palestina (tempat tinggal ayah beliau Nabi Ya'qub dan saudara-saudara beliau). Dan sebagaimana dimaklumi bahwasanya orang yang berada di tempat yang asing lebih berani bermaksiat dari pada jika di kampung sendiri. Betapa banyak pencuri yang hanya berani mencuri di kampung tetangga, adapun untuk mencuri di kampung sendiri maka harus berfikir seribu kali, karena kalau ketahuan maka akan memalukan orang tua dan kerabat. Seandainya Yusuf bermaksiat maka keluarganya tidak ada yang tahu dan tidak ada yang dipermalukan karena ia jauh dari kampung halamannya.
-         Yusuf sudah bertahun-tahun tinggal di rumah wanita tersebut, sehingga keberadaan dia bersama sang wanita adalah perkara yang tidak mencurigakan, karena memang Yusuf seperti anggota keluarga di situ atau sebagai pekerja di rumah tersebut.
-         Sang wanitalah yang merayu Yusuf 'alaihis salam. Dan banyak lelaki yang imannya goyah jika ternyata yang memulai menggoda adalah sang wanita. Karena seharusnya wanitalah yang digoda dan dicari, namun tatkala wanitanyalah yang mulai menggoda maka ini merupakan ujian tersendiri
-         Sang wanita yang menggoda bukanlah seorang wanita biasa, akan tetapi wanita yang cantik. Karena kita tahu bahwa kebiasaan para pembesar adalah mencari istri yang cantik.
-         Wanita tersebut telah memperhias dirinya untuk menggoda Yusuf, maka jadilah kecantikannya bertambah-tambah dengan riasan kecantikan.

Tentu ini adalah kumpulan ujian dan godaan yang sangat berat yang dihadapi oleh Nabi Yusuf 'alaihis salam. Akan tetapi ternyata Nabi Yusuf bisa terhindar dari godaan yang sangat berat tersebut. Ini merupakan kemuliaan Nabi Yusuf yang diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur'an.

Yang menjadi pertanyaan : Langkah-langkah apa yang ditempuh oleh Nabi Yusuf sehingga terhalangi dari bermaksiat tersebut??

Tatkala Nabi Yusuf dirayu untuk berzina maka beliau melakukan beberapa  perkara, (1) Berlindung kepada Allah (2) Mengingat kebaikan dan nikmat Allah kepadanya, (3) Mengingat bahwa pelaku kemaksiatan tidak akan beruntung, dan (4) Segera pergi meninggalkan lokasi maksiat

Pertama : Berlindung kepada Allah.

Ini adalah penghalang yang terkuat, karena jika Allah tidak melindungi kita maka tidak seorangpun yang bisa terhindar dari kemaksiatan. Janganlah kita pernah PeDe dengan keimanan yang kita miliki, sesungguhnya betapa banyak orang yang kuat imannya dalam menghadapi banyak kemaksiatan akan tetapi ia luluh dan bertekuk lutut dalam beberapa hal. Ada orang yang tidak mungkin untuk disogok dengan uang sebesar apapun, akan tetapi jika disodori seorang wanita cantik maka iapun bertekuk lutut di bawah kerling mata wanita tersebut.

Sebaliknya ada orang yang disodorkan wanita cantik ia bisa menghindar, akan tetapi bertekuk lutut di bawah uang, karena ternyata kondisinya yang penuh kebutuhan dan terlilit hutang. Ada juga orang yang tidak tergoda dengan wanita atau uang akan tetapi ia bertekuk lutut dengan jabatan dan kekuasaan karena ia memiliki ambisi untuk dihormati. Dan demikianlah kondisi manusia, ada perkara-perkara yang ia lemah dihadapannya. Karenanya janganlah pernah PeDe dengan iman yang kita miliki, hendaknya kita meminta perlindungan kepada Allah. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٢١)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya bukan karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS An-Nuur : 21)

 
Kedua : Mengingat kebaikan Allah kepada kita

Perkataan Yusuf "Sesungguhnya Robku/Tuanku", ada dua penafsiran dikalangan para ulama, jumhur ulama menyatakan yang dimaksud dengan "Tuanku" adalah suami sang wanita –seorang petinggi kerajaan Mesir (sebagian mufassir menyebutnya adalah seoang bendaharawan Mesir)- yang telah memelihara Yusuf di rumahnya dengan baik. Maka tidak layak bagi Yusuf untuk mengkhianatinya dengan menzinai istrinya.

Pendapat kedua –yang dipilih oleh Abu Hayyan (lihat Tafsir Al-Bahr Al-Muhiith 6/257)- bahwa yang dimaksud dengan Robku/Tuanku adalah Allah, sehingga Yusuf tidak mau bermaksiat mengingat Allah telah memberikan kepadanya berbagai macam kenikmatan dan telah berbuat baik kepadanya, diantaranya Allah telah menyelamatkannya dari sumur, dan telah menempatkan ia tinggal di Mesir di rumah seorang majikan yang baik, telah diajari ilmu menafsirkan mimpi, dll.

          Mengingat kebaikan-kebaikan Allah kepada kita merupakan salah satu hal yang bisa menghalangi kita dari bermaksiat. Betapa baiknya Rob kita kepada kita, kita telah diberi harta, kesehatan, dll, lantas kita gunakan nikmat-nikmat tersebut untuk bermaksiat kepadaNya?

Apakah kenikmatan mata kita gunakan untuk melihat hal yang haram, berlezat-lezat memandang aurot wanita yang setiap kelezatan yang kita rasakan semakin mendatangkan kemurkaan Allah !!!

Apakah kenikmatan pendengaran yang Allah berikan, kita gunakan untuk mendengarkan hal yang haram?, musik, ghibah, dll?. Semakin kita berlezat-lezat mendengarkan musik atau berlezat mendengarkan ghibah/ngerumpi maka semakin memperdekat kemurkaan Allah kepada kita !!

Bukankah jika kita bersyukur maka Allah akan menambah kenikmatan kita??. Jika kenikmatan yang kita peroleh ternyata tidak bertambah-tambah maka sebabnya sangatlah mungkin adalah karena kita tidak pandai bersyukur.

 
Ketiga : Mengingat bahwa pelaku dosa yang telah menzolimi dirinya sendiri tidak akan pernah beruntung

          Sungguh pelaku dosa hanya mendatangkan kesulitan bagi dirinya sendiri. Tidak ada kesulitan dan musibah apapun kecuali disebabkan oleh dosa-dosa kita.

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (٣٠)

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS Asy-Syuroo : 30)

Dosa, bagaimanapun juga pasti dan pasti dan pasti akan ada dampak buruknya, cepat atau lambat, baik di dunia, terlebih di akhirat. Maka sungguh pelaku maksiat telah menzolimi dirinya sendiri. Bahkan terkadang ia menzolimi istri dan anak-anaknya, karena akibat maksiat yang ia lakukan terkadang merembet pada keluarganya !! Maka janganlah ia egois hanya ingin memuaskan syahwat dan hawa nafsunya dengan mengorbankan istri dan anak-anaknya !!

Terlalu beranikah kita bermaksiat kepada Allah. Tidak takutkah kita sewaktu-waktu tatkala kita terus bermaksiat maka Allah akan mencabut anugerahNya dari kita, mencabut hartaNya dari kita, mencabut ilmu kita atau menguranginya, atau menjadikannya tidak berkah?, dipersulit urusan kita??

Seorang penyair berkata :

إِذا كُنتَ في نِعمَةٍ فَاِرعَها...فَإِنَّ المَعاصي تُزيلُ النِعَم

Jika engkau berada dalam kenikmatan maka jagalah kenikmatan tersebut…
Sesungguhnya kemaksiatan akan menghilangkan kenikmatan…

وَحافِظ عَلَيها بِتَقوى الإِلَهِ....فَإِنَّ الإِلَهَ سَريعُ النِّقَم

Jagalah kenikmatan tersebut dengan bertakwa kepada Allah…
Sesungguhnya Allah sangat cepat balasanNya (kepada pelaku maksiat)…

فَإِن تَعطِ نَفسَكَ آمالَها...فَعِندَ مُناها يَحِلُّ النَدَم

Jika engkau menuruti angan-angan hawa nafsu jiwamu….
Maka (ingatlah) tatkala tiba kematian maka disitulah datang penyesalan…

فَأَينَ القُرونَ وَمَن حَولَهُم...تَفانوا جَميعاً وَرَبّي الحَكَم

Dimanakah generasi-generasi lampau dan sekitar mereka…
Mereka semua telah fana dan Robku yang akan Mengadili mereka…

 
Keempat : Menjauh dari lokasi maksiat

Nabi Yusuf 'alaihi salam selalu berusaha menjauhkan dirinya dari lokasi dan sumber kemaksiatan. Karena beliau tidak pernah PeDe dengan imannya, karena bagaimanapun seseorang kuat imannya akan tetapi jika ia terus berada di lokasi dan sumber-sumber maksiat maka ada saatnya  suatu waktu ia terjatuh dan tersungkur dalam kemaksiatan tersebut. Nabi Yusuf menghindar dari maksiat dua kali :

(1) Tatkala ia dirayu oleh sang wanita tersebut maka beliaupun lari menuju pintu dan membuka pintu untuk kabur. Allah telah berfirman dalam ayatnya

وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak (QS Yusuf : 25)

Nabi Yusuf terus berlari menjauh meskipun sang wanita menarik bajunya…ia menjauh dari lokasi kemaksiatan.

(2) Nabi Yusuf berdoa kepada Allah agar dipenjara sehingga terhindar dari wanita yang terus tidak pernah lelah untuk merayunya. Allah berfirman :

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh." (QS Yusus : 33)

Lihatlah ketidak-PeDe-an Nabi Yusuf di hadapan maksiat. Beliau berkata, "Jika Engkau wahai Robku tidak menghindarkan aku dari tipu daya mereka, maka tentu aku akan condong untuk memenuhi keinginan mereka"…

Nabi Yusuf mengakui di hadapan Robnya akan ketidakmampuan dirinya jika terus digoda dengan rayuan para wanita cantik tersebut. Nabi Yusuf lebih suka dipenjara dari pada bermaksiat. Ternyata kelezatan beribadah di penjara lebih ia sukai daripada kelezatan bermaksiat yaitu berzina dengan wanita cantik.

          Maka janganlah seseorang mendekatkan dirinya kepada sebab-sebab dan lokasi-lokasi kemaksiatan. Bagaimana seseorang hendak tidak bermaksiat sementara kakinya ia langkahkan ke lokasi dan sarana maksiat?!. Bagaimana seorang hendak menahan pandangannya, sementara jarinya ia arahkan untuk meng"klik" foto-foto dan video-video yang mengumbar kemaksiatan??, apalagi syaitan datang berbisik kepadanya, "Tidak mengapa, hanya sekedar untuk cari tahu…" !!!

Ya Allah ampuni dosa-dosa kami, lindungilah kami dari dampak-dampak buruk kemaksiatan kami…jangan Engkau berikan dampak maksiat kami kepada anak-anak kami yang tidak berdosa dan tidak tahu menahu…

Ya Allah tutuplah aib-aib dan dosa-dosa kami di dunia terlebih lagi di akhirat. Janganlah Engkau hinakan kami di hari kebangkitan, hari yang tidak bermanfaat harta benda…

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 26-01-1436 H / 19 November 2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com

Rabu, 12 November 2014

Waspadai... jebakan: "Hedonic Treadmill "

Pertanyaannya : kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan?

Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama "hedonic treadmill".

Gampangnya hedonic treadmill ini adalah seperti ini : saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh semua habis juga.

Kenapa begitu? Karena ekspektasi dan gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dengan kenaikan penghasilanmu.

Dengan kata lain, nafsumu untuk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan income. Itulah kenapa disebut hedonic treadmill : seperti berjalan diatas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju. Sebab nafsu-mu akan materi tidak akan pernah terpuaskan.

Saat income 10 juta/bulan, naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan naik Alphard. Ini mungkin salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill.

Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi. Sebab harapanmu akan penguasaan materi juga terus meningkat sejalan kenaikan income-mu.

Ada eksperimen menarik : seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah.

Apa yang terjadi ? Enam bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah.

Itulah efek hedonic treadmill : karena nafsumu terus meningkat, kebahagiaanmu seolah berjalan di tempat, meski income melompat 10 kali lipat. Atau bahkan dapat hadiah 5 milyar.

Jadi apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill? Lolos dari jebakan nafsu materi yang tidak pernah berhenti?

Disinilah relevan untuk terus mempraktekan gaya hidup yang minimalis yang bersahaja ( qona'ah ) : sekeping gaya hidup yang tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.

Prinsip hedonic treadmill adalah : more is better. Makin banyak materi yan g kamu miliki makin bagus. Jebakan nafsu yang terus membuai. Makin banyak mobil yang kamu miliki, makin bagus. Makin banyak properti yang kamu beli makin tajir. Godaan nafsu kemewahan yang terus berkibar-kibar.

Gaya hidup minimalis punya prinsip yang berkebalikan : less is more. Makin sedikit kemewahan materi yang kamu miliki, makin indah dunia ini. Gaya hidup minimalis yang bersahaja punya prinsip : hidup akan lebih bermakna jika kita hidup secukupnya. When enough is enough.

Prinsip hidup bersahaja, yang tidak silau dengan kemewahan materi, mungkin justru akan membawa kita pada kebahagiaan hakiki.

Dalam istilah islam kita kenal dengan " zuhud " letakan materi duniawi pada tempatnya, sedikit atau banyaknya materi yg dimiliki tidak mengganggu ketaatan kepada Allah dan tidak merubah sikap sederhana dlm prinsip hidup bersahaja (harusnya boleh saja income dan materi terus bertambah, tp sikap dan gaya hidup tdk berubah)

Sebab pada akhirnya, bahagia itu sederhana : misal masih bisa menikmati secangkir Kopi atau teh di pagi hari dgn goreng pisang atau nasi uduk... setelah sebelumnya menyelesaikan sholat subuh berjamaah, tilawah dan sedekah... adalah kebahagiaan yg memuaskan dahaga jiwa.

Selamat menemukan kebahagiaan yang bersahaja.

Jumat, 07 November 2014

Ketika

Ketika aku ingin KAYA.
Aku lupa bahwa hidup adalah KEKAYAAN.

Ketika aku takut MEMBERI.
Aku lupa bahwa semua apa yang aku miliki adalah
PEMBERIAN.

Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT.
Aku lupa bahwa dalam KELEMAHAN
Tuhan memberi aku KEKUATAN.

Ketika aku takut RUGI.
Aku lupa bahwa hidupku sebuah
KEBERUNTUNGAN.

Hidup ini indah kawan jika kita MENSYUKURI apa yang sudah ada.
Adakala ya yang TERINDAH bukanlah yang TERBAIK.

Yang SEMPURNA tak menjanjikan KEBAHAGIAAN.
Tetapi ketika kita mampu dan mau menerima
semua kekurangan dan kelebihan itulah KEBAHAGIAAN. #jumatmubarok

Kamis, 06 November 2014

kalau tdk sekarang kapan lagi?

Ketika aku membuka lembaran-lembaran file pegawai yang telah pensiun, kutemukan catatan berikut ini:

Dahulu aku berangan-angan….
Andai aku menjadi seorang pegawai kantoran…
Dan benar saja, akhirnya akupun bekerja sebagai pegawai
Sehingga akupun terobsesi untuk segera menikah.

Dahulu aku berangan-angan …
Kiranya aku dapat menikah..
Dan benar saja, akupun menikah.
akan tetapi hidup ini demikian sepi tanpa kehadiran anak.

Akupun berangan-angan…
kiranya aku dikaruniakan anak
dan benar saja, akupun diberikan karunia anak -anak.
Akan tetapi ,tidak berselang beberapa lama akhirnya aku jenuh dengan dinding2 apartemenku sendiri.

Akupun kembali berangan-angan.
Andai aku memiliki rumah pribadi
Terdapat halaman dan tamannya…
Dan benar saja, setelah berusaha keras akupun memiliki rumah itu, akan tetapi… anak anak ku sudah pada dewasa..

Akupun kembali berangan-angan
Duhai kiranya aku dapat menikahkan mereka…
Dan benar saja, akhirnya merekapun telah menikah.
Tapi aku jenuh dengan pekerjaanku dengan segala kesulitannya, semuanya terasa sangat melelahkanku.
Akupun kembali berangan-angan
Andai aku segera pensiun agar aku dapat beristirahat.
Benar saja, akupun akhirnya pensiun
Akan tetapi akupun tinggal seorang diri persis seperti kala aku baru lulus kuliah dahulu.

Akan tetapi ketika baru lulus kuliah dahulu
Saat itu aku tengah menyongsong kehidupan
sementara saat ini aku sedang menyongsong akhir kehidupan
Namun meskipun demikian, aku masih saja memiliki setumpuk angan -angan…

Kini aku berangan-angan
Untuk menghafalkan Al Qur'an
Tapi… ingatanku telah mengkhinatiku (cepat lupa)

Aku juga berangan-angan
Untuk berpuasa mendekatkan diri kepada Allah
Tapi kesehatanku tidak lagi mendukungku.

Aku juga berangan-angan
Untuk bangun shalat malam
Tapi kakiku tak mampu lagi menahan beban tubuhku

Sunggu benarlah Sabda Rasulullah al-Musthafa,
"Pergunakanlah sebaik-baiknya 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara:
1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
2. Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu
3. Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu
4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
5. Masa hidupmu sebelum datang kematianmu

Ya Allah! Bantulah kami untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan melakukan ibadah sebaik-baiknya kepada-Mu.

Saudaraku…
Jika dalam aktivitas harianmu tidak terdapat
Dua rakaat Shalat Duha,

Atau 1 hizb bacaan Qur'an

Atau shalat Witir di malam hari,

Atau ungkapan kalimat baik yang kau ucapkan,

Atau sedekah yang dapat memadamkan kemurkaan Allah,

Atau amalan rahasia yang tak diketahui melainkan Allah.

Maka masih adakah nikmat hidup tersisa untukmu?

4 tipe Manusia

Apabila kita perhatikan manusia, kita akan menemukan 4 model ini:

1. Orang yang taat dan hidupnya bahagia.
2. Orang yang taat tapi hidupnya susah.
3. Orang yang ahli maksiat tapi hidupnya bahagia.
4. Orang yang ahli maksiat dan hidupnya sengsara.

Bila anda berada pada nomor satu, itu hal biasa, karena Allah berfirman:

«مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ»

"Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, kmaka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (An Nahl: 97)

Bila anda berada pada nomor 4, ini juga hal biasa. Karena Allah mengatakan:

«وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى»

"Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thaha: 124)

Adapun bila anda berada pada nomor 2, ini barangkali ada dua kemungkinan:

- Boleh jadi Allah mencintaimu dan Dia ingin menguji kesabaranmu, kemudian mengangkat derajatmu. Seperti firman Allah:

«وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَ بَشِّرِ الصَّابِرِينَ »

"Dan sunnguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (Al Baqarah: 155)

- Boleh jadi juga di dalam ketaatan anda ada celah dan dosa yang tidak anda sadari hingga anda terus menunda-nunda untuk bertaubat. Untuk itu Allah menguji anda supaya anda kembali kepada-Nya. Allah berfirman:

«وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ»

"Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)". (As Sajdah: 21)

Namun bila anda berada pada posisi ke tiga, berhati-hatilah! Karena barangkali itu adalah istidraj.

Ini adalah posisi terjelek yang dihadapi oleh seorang manusia dan akibatnya sangat mengerikan. Azab dari Allah pasti datang jika anda tidak mengambil pelajaran dan taubat sebelum nasi berubah menjadi kerak.

Allah berfirman:

«فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ»

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa". (Al An'am: 44)

Allah berfirman:

(وذكر فإن الذكرى تنفع المؤمنين)

"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman". (Adz Dzariyat: 55)

Waspadai Bencana Facebook dan WhatsApp (Hamba Allah)

Seorang Hamba Allah menulis :

من منّا لم يلاحظ التغيّر في حياته بعد دخول الواتس آب والتويتر عليها ..؟
إنه الغزو الفكري للعقول، وللأسف انقدنا إليه، وبعدنا عن ديننا الإسلامي القويم، وعن ذكر الله..
اصبحنا عُبّاداً للواتس آب والتويتر والفيس

Adakah dari kita yang tidak melihat perubahan dalam kehidupannya setelah masuknya Whatsapp, Facebook, dan twitter dalam kehidupannya ...?
Hal Ini merupakan Ghazwul fikri yang menyerang akal, namun sangat disayangkan, kita telah tunduk padanya dan kita telah jauh dari agama Islam yang lurus dan jauh dari dzikir kepada Allah....
Kita telah menjadi penyembah-penyembah Whatsapp, Twitter, Facebook...
 
لماذا تحجرت قلوبنا؟
لكثرة ما نشاهد من مشاهد مخيفة وحوادث مما ينشر في الواتس آب، فأصبح لقلوبنا عادة، فما باتت تخشى من شيء، لذلك تحجرت.

Kenapa hati kita mengeras membatu !?

Karena seringnya kita melihat cuplikan video yang menakutkan dan juga peristiwa-peristiwa yang di share di facebook atau Whatshapp, maka jadilah hal itu terbiasa di hati kita .....jadilah hati kita tidak lagi takut karena apapun, berubahlah hati mengeras bagai batu.

لماذا تفرقنا وقطعنا الأرحام؟
لان تواصلنا أصبح بالواتس آب، فيوهمنا وكأن الشخص كل يوم نراه، ولكن للاسف ليس بهذه الطريقة تكون صلة الرحم كما في ديننا الإسلامي.

Kenapa kita terpecah belah dan kita putus tali kekerabatan !?

Karena kini silaturrahmi kita hanya via Whatsapp saja, menjadikan kita terbayang seakan kita bertemu mereka setiap hari...

Namun yang disayangkan bukanlah begini tata cara bersilaturrahim dalam agama Islam kita

لماذا أصبحنا نغتاب الناس بكثرة ونحن لا نجالس أحدا؟
لاننا كلما وصلتنا رسالة تعيب شخصا أو جماعة سارعنا في إرسالها للمجموعة، فبتنا نغتاب وبسرعة كبيرة ونحن غير مدركين لما كسبنا من آثام..

Kenapa kita sangat sering mengghibah manusia, padahal kita tidak sedang duduk dengan seorangpun!?

Itu karena saat kita mendapatkan satu message yang berisi pencelaan terhadap seseorang atau suatu kelompok, dengan cepat kita sebar ke grup-grup yang kita punya, dengan begitu sangat cepatnya kita berghibah ria, sedang kita tidak sadar berapa banyak dosa yang kita dapatkan dari hal itu...

لماذا ضيعنا صلاة الصبح في جماعة؟!
لاننا مشغولون طوال الليل فما بتنا نقوى على النهوض لصلاة الصبح في جماعة فمنا من يصليها متأخرا ومنا من يصليها بعد الشروق ويكاد منا لا يصليها.
حتى احب الأوقات لله تعالى مثل القيام وقبل الشروق نحن مشغولون بالواتس اب والتويتر بالرسائل الصباحيه وغيرها!!

Mengapa kita tidak sholat subuh berjama'ah??

Karena kita sibuk begadang sepanjang malam.... kita tidak istirahat tidur agar bisa sholat subuh berjama'ah...

Diantara kita ada yang sholat subuhnya terlambat, ada yang sholatnya setelah terbit matahari, dan ada yang hampir-hampir tidak sholat...

Bahkan sampai-sampai waktu-waktu yang paling dicintai oleh Allah -seperti waktu sholat malam dan sebelum terbit matahari- kita sibuk ber WhatssApp dan twitter  untuk mengshare forward-an atau broadcasting-an  pagi dan yang lainnya..?! 

لماذا لم يكن التوفيق في حياتنا؟!
لأننا هجرنا القرآن فنحن مشغولون اربعة وعشرون ساعه بهذه التقنيه وغيرها من امور الدنيا فلم نوفق لاعراضنا عن الذكر فلنا معيشة ضنكا.

Kenapa kita tidak dimudahkan (kepada kebaikan) dalam kehidupan kita..?!

Karena kita telah meninggalkan al-Qur'an, sementara kita sibuk dua puluh empat jam dengan tekhnologi ini dan perkara dunia lainnya, maka kitapun tidak diberi taufik karena kita berpaling meninggalkan dzikir, jadilah bagi kita kehidupan yang sempit...

للأسف أصبحنا كالمدمنين..!
(نأكل والهاتف باليد اليسرى.. نجلس مع الأصحاب والهاتف بيدنا.. نتحدث مع الأم والأب، والواجب احترامهما، ولكن الهاتف باليد، نقود والهاتف باليد، حتى أطفالنا فقدوا الحنان لأننا أعرضنا عنهم لأجل الهاتف).
كل هذا وأكثر

Sangat disayangkan, kita telah menjadi para pecandu...

Kita sedang makan sementara handpone ada ditangan kiri kita...

Kita duduk-duduk bersama teman-teman, sementara handphone ada di genggaman...

Kita berbicara dengan ayah dan ibu yang wajib kita hormati, akan tetapi handphone masih terus di tangan...

Kita sedang menyetir, HP tetap juga ada di tangan...

Sampai anak-anak kita pun telah kehilangan kasih sayang dari kita, karena kita telah berpaling dari mereka dan lebih mementingkan handphone...

Dan masih banyak lagi ....

لا أرغب بسماع من يدافع عنه، فقبل دخول تلك التقنية لم يكن يحظى الهاتف باهتمامنا، أما الآن فإذا غفلنا عنه لساعة فترانا بلهفة له، وياليتها كانت للصلاة والقرآن.
فمن منا ينكر ذلك؟ ومن منا لم يلاحظ الانقلاب في حياته بعدما دخلت إليه هذه التقنية وأدمن عليها؟

Aku tidak ingin mendengar seseorang yang memberi pembelaan terhadap hal ini (whatssApp, Facebook, dan Twitter), karena dahulu sebelum masuknya teknologi ini, handphone tidaklah menjadi pusat perhatian kita...

Adapun sekarang, jika sesaat saja HP kita tertinggal, betapa kita merasa sangat kehilangan. Andai perasaan seperti itu ada juga pada shalat dan tilawatul Qur'an kita....

Adakah dari kita yang mengingkari hal ini?

Dan siapa juga yang tidak mendapatkan perubahan negatif di kehidupannya setelah masuknya teknologi ini pada kehidupannya dan setelah ia menjadi pecandu.

بالله علينا من سيكون أنيسنا في القبر
هل الواتس آب؟
أم التويتر ؟
أم القرآن؟!
إنه القرآن الذي ما باتت تتلى آياته وبات مهجورا.

Demi Allah, siapakah yang akan menjadi teman kita nanti di kubur?

Apakah Whatsapp...?!!

Atau Twitter...?!!

Ataukah Al-Qur'an...?!

Al-Qur'anlah yang akan menemani kita, padahal semalaman kita meninggalkannya, tidak kita baca ayat-ayatnya....

فلا ينفع الندم يوم لا ينفع الواتس اب والتويتر في موقف عظيم شديد الأهوال
لنعد إلى الله، ولا يشغلنا شي عن ديننا، فما ندري كم لنا من العمر بقية..!
( وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا )

Tidak bermanfaat penyesalan di hari tidak berguna WhatssApp dan Twitter, di kondisi yang dahsyat (pada hari akhirat), yang sangat mengerikan...

Mari kita bersama kembali pada Allah, jangan sampai ada hal yang menyibukkan kita dari dien kita...

Sungguh kita tak tahu berapakah sisa umur kita...

Allah berfirman:

(وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا)

"Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit." (QS Thoha : 124)

 
(Diterjemahkan oleh seorang hamba Allah semoga Allah membalas kebaikannya di dunia dan di akhirat)

Semoga HP menjadi wasilah untuk mengingat Allah bukan sebaliknya kesenangan yang melalaikan dan menjauhkan dari mengingat Allah.
Peringatan : Telah dinisbahkan nasehat diatas kepada Syaikh Su'ud As-Syuraim hafizohulloh ta'ala, hanya saja ada sebagian yang mengingkari karena tidak didapatkan di kumpulan khutbah Syaikh As-Syuraim. Karenanya tidak boleh kita menyandarkan nasehat di atas kepada beliau -sebagaimana yang terlanjur beredar di internet-,  wallahu A'lam siapa penulisnya, akan tetapi kita jadikan sebagai teguran dan nasehat bagi kita.

www.firanda.com

Selasa, 04 November 2014

Makan Sebelum Kondangan


Saya, Agus, Makhsun, dan Soegeng pernah tinggal serumah.

Hidup serumah setahun lamanya, cukup membuat kami tahu kebiasaan masing-masing. Saya tahu kebiasaan kawan saya Makhsun saat panas Bontang mulai menggila, demikian juga Soegeng tahu hal apa yang biasa saya lakukan untuk meredakan serangan rindu bertemu orang tua di Bandung.

Saya, Makhsun, dan Soegeng masih unyuk-unyuk saat itu. Jauh dari kedewasaan. Berbeda dengan Agus. Sebagai seorang santri dan cucu dari seorang kyai besar di Jawa Timur, Agus tampak lebih mandiri dibandingkan tiga penghuni rumah lainnya. Dia bangun sejam lebih pagi dari kami, mandi lebih awal, ke kantor lebih cepat, dan paling rajin menjalin silaturahmi dengan banyak orang di seputaran kompleks perusahaan. Tak heran, Agus yang ganteng adalah primadona kawan-kawan pekerja perempuan saat itu.

Tentang Agus, ada banyak hal baik yang indah untuk dikenang. Satu di antara kenangan indah yang ingin saya bagi, adalah "keanehan" yang dia lakukan sesaat sebelum memenuhi undangan.

Sebelum undangan, alih-alih mengosongkan perut agar bisa makan lahap saat kondangan, Agus selalu makan secukupnya sebelum hendak pergi memenuhi undangan. Tidak siang atau malam, pokoknya sebelum berangkat kondangan, dia pastikan makan dan minum terlebih dahulu.

+ Mas, kenapa sampeyang saat akan pergi kondangan pasti makan dan minum terbih dahulu?

- Oh, ini hasil didikan kakek saya. Sejak kecil, Simbah selalu mengingatkan anggota keluarganya untuk makan dan minum sebelum pergi memenuhi undangan. Mulanya saya tak paham maksud Simbah mengajarkan hal ini. Saat beranjak dewasa, saya tanya Simbah mengapa kita dianjurkan makan dan minum sebelum kondangan?

Jawab Simbahi, memenuhi undangan itu kewajiban, niatmu mesti lurus karena Allah. Jangan sampai niatmu rusak gara-gara kamu berharap jamuan dan hidangan yang mengundang. Ada atau tidak adanya jamuan pengundang tak membuatmu patah semangat memenuhi kewajibanmu. Semua itu mesti ikhlas karena Allah.

Jangan Jadi Ayah Gagal

dakwatuna.com – Pernikahan itu tidak cukup dengan cinta dan kerja, namun ada hal lain yang kadang orang lupa untuk mempersiapkannya. Yaitu persiapan ilmu menuju gerbang pernikahan. ilmu tentang parenting dan psikologi pernikahan. Karena menjadi seorang kepala rumah tangga berarti siap untuk mengemban amanah untuk menjadi pelindung seluruh anggotanya. "Qu Anfusakum wa ahlikum naaro" (QS. At-Tahrim : 6 ).

Jangan sampai terlanjur menjadi ayah tapi tidak tahu bagaimana mendidik anak. Jangan sampai terlanjur berkeluarga, tapi tidak tahu bagaimana menjadi pemimpin keluarga yang baik. Sebab, suami yang memperlakukan istrinya dengan buruk akan menjadi contoh buruk bagi anak laki-laki dalam memperlakukan teman-temannya dan istrinya kelak.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 133, Allah memberikan gambaran bagaimana kesuksesan Nabi Ya'qub 'alaihissalam dalam mendidik anak-anaknya.

Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al-Baqarah: 133)

Nabi Ya'qub ingin mengkroscek ke-tauhid-an anak-anaknya menjelang ia wafat. Ia ingin mengetahui apakah sepeninggalnya nanti anak-anaknya tersebut masih menyembah Allah atau tidak. Ini merupakan suatu klarifikasi yang penting bagi Nabi Yaqub apakah pasca kematiannya anak-anaknya dalam kehinaan atau kemuliaan.

Na'budu ilahaka wa ilaaha aabaa-ika. Nabi Ya'qub suskes mengajarkan pendidikan tauhid kepada anak-anaknya, dan ini mementahkan anggapan bahwa Nabu Ya'qub memeluk agama Yahudi. Terlihat bahwa jawaban mereka amat gamblang. Di sini ada rasa kebanggaan seorang anak terhadap Ayahnya. Ada unsur kekaguman, kedekatan seorang anak kepada Ayah dan kakek-kakenya karena mereka telah menjadi agen pembentuk Tauhidullah pada anak keturunannya.

Ilaahan waahidan. untuk menghilangkan kesan bahwa Tuhan yang mereka sembah itu dua atau banyak tuhan-karena sebelumnya mereka berkata Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu–maka ucapan mereka dilanjutkan dengan penjelasan bahwa Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh pada-Nya, bukan kepada selain-Nya siapa pun dia. Kemusyrikan remaja sekarang memang tidak lagi menyembah batu dan pohon. Tapi kemusyrikan anak zaman sekarang lebih berbahaya dari zaman dahulu. Horoskop, ramalan dan kemusyrikan akibat mengidolakan terlalu berlebihan pada publik figur. Sehingga mereka lebih mengidolakan artis dari pada Allah dan Rasul-Nya yang seharusnya lebih mereka cintai.

Wa Nahnu lahu muslimun. Tugas ayah salah satunya adalah memastikan bahwa anak-anak sudah mendapat asupan ilmu menjadi seorang muslim yang kaffah. Ayah bukanlah mesin ATM yang kehadirannya dibutuhkan anak-anak hanya ketika mereka butuh uang. Ayah sekarang sibuk bekerja. Sibuk berkarir. Berkomunikasi dengan anak-anak hanya soal materi.

Fenomena Lapar Ayah (Father Hunger)

Fenomena lapar ayah terjadi dalam dua kondisi:

Tidak adanya kehadiran fisik seorang ayah. Sebagian besar disebabkan karena faktor perceraian.

Ada kehadiran fisik. Namun ayah sibuk sendiri dengan aktivitasnya.Anak-anak seolah sudah hafal apa yang biasa ayah perintahkan. "ayo bangun, makan, tidur, belajar, dll…." Dan anak sudah hafal kata-kata ayah yang tidak kreatif itu.

Akar persoalan kerusakan generasi muda bermula dari ayah yang tidak menjalankkan peran dan fungsinya kepada anak-anaknya. Ayah terlalu sibuk menacri nafkah dan mengejar karir namun tidak memahamai apa sebetulnya kebutuhan anak-anaknya. Keberadaan geng motor, fenomena cabe-cabean, narkoba dan tawuran misalnya, adalah bentuk ketiadaan peran ayah dalam mentransformasikan nilai-nilai keberanian, kejujuran pada anak-anaknya. Yang ayah tahu hanya kerja…kerja…dan kerja. Dia merasa telah menjadi ayah yang baik dengan memenuhi kebutuhan materi anaknya, namun ia menjadi ayah yang bisu, tidak pernah berdialog dengan anak-anaknya. Sehingga banyak anak-anak yang lapar belaian ayah, lapar kasih sayang ayah, lapar komunikasi dengan ayah.

Selain itu, sifat kebanci-bancian pada anak laki-laki yang saat ini mulai memenuhi ruang-ruang hiburan di televisi menjadi fenomena yang tak lepas dari ketiadaan peran seorang ayah dalam mencontohkan kemaskulinan seorang  laki-laki . Anak tidak mendapat sifat kelaki-lakian karena ketiadaan didikan seorang ayah, karena anak itu kecewa pada ayahnya, karena anak itu benci pada ayahnya, karena anak itu jauh dari anaknya.

Fenomena lain akibat tak dipahaminya peran ayah dalam mengelola keluarga adalah broken home. Ini terjadi bukan karena tersebab perceraian. Namun ketika ayah tidak hadir di rumah, dan rumah tangga yang dibangun tidak bisa dijadikan sebagai sarana menanamkan nilai-nilai kebaikan antar anggotanya itulah yang sebetulnya disebut broken home.

Anak-anak adalah titipan Allah, jangan dititipkan lagi pada orang lain. Jangan sampai menjadi Ayah gagal yang kerja keras mencari nafkah, memperbesar fisiknya, namun jiwa dan raga anaknya dirampok pergaulan bebas yang menjerumuskan. Semoga kita semua bisa belajar untuk menjadi ayah yang baik, yang mampu menanamkan nilai tauhid kepada mereka. Menanamkan nilai tahuid membutuh waktu yang lama, doa yang panjang, kerja keras tak kenal lelah, dan kesabaran yang tak pernah luruh.

Disarikan dari berbagai kajian Ustadz Bahtiar Natsir

Di share dari dakwaktuna.com

Sabtu, 01 November 2014

TAWANAN SYAHWAT...


(Agar segera menikah....)
Sungguh Malang...
Pemuda yang tertawan oleh syahwatnya...
Tak berdaya menyandang pedang apalagi mengunuskannya untuk melawan syahwatnya...
Syahwatnya lebih ia dahulukan dari Robnya....
Berulang ulang ia terjatuh tersimpuh tak berdaya...
Dihadapan syahwatnya yang menawarkan kenikmatan sesaat...
Ia tahu bahwa kenikmatan sesaat itu akan berakhir dgn kegelisahan dan penyesalan...
Akan tetapi ia tetap tekuk lutut tak berdaya...
Ia tahu kemurkaan Allah dekat dengannya...
Akan tetapi belas dan kasih sayang Allah lebih ia yakini...
Ia tak tahu ini tipuan syaitan ataukah memang rahmat Allah yg selalu membuka harapan...
Iya yakin kematian selalu mengintainya..,,
Iapun tahu bahwa jika maut menjemputnya sementara ia sedang bermaksiat maka itu isyarat akan neraka...
Akan tetapi ia tetap tak kuasa...
Tetap bertekuk lutut di bawah syahwatnya....
Tiadakah seseorang wanita yang mengasihini-nya...?
Mau menikah dengannya -dengan kondisinya yang serba seadanya- menemaninya melabuhkan bahtera cinta...
Menerjang dan memecahkan lautan syahwat yang telah mengombang-ambingkan dan menenggelamkannya...
Gadis yang membebaskannya dari tawanan syahwatnya...
Menundukan pandangannya dari yang haram sehingga membuka harapan untuk bisa memandang wajah Allah di surga kelak...
Ya Allah...banyakkah pemuda dan pemudi yang senasib dengannya....?
Takut dengan adzab Robnya namun tak kuasa berlari dari pelukan syahwatnya...
Ya Rob...ampunilah dia..., berilah udzur kepadanya..., mudahkanlah ia untuk menikah...datangkanlah gadis sholehah yang akan menyambut belaian tangannya...
اللهم اكفني بحلالك عن حرامك
Ya Allah cukupkanlah diriku dengan perkara yang halal Mu sehingga aku tidak butuh dengan perkara yang Engkau haramkan..

Note from: Ust Firanda Andirja, MA